sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Romer sebut Putri Candrawathi sempat lihat jenazah Brigadir Yosua

Romer mengatakan, Putri menangis setelah Brigadir J ditembak.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Selasa, 08 Nov 2022 17:48 WIB
Romer sebut Putri Candrawathi sempat lihat jenazah Brigadir Yosua

Ajudan Ferdy Sambo bernama Adzan Romer bersaksi dalam persidangan pembunuhan berencana Brigadir Yosua atau Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11). Agenda persidangan adalah pemeriksaan saksi dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Romer mengatakan, Putri menangis setelah Brigadir J ditembak, bahkan teriakannya pun terdengar meski tidak melihatnya. Brigadir J sudah tergeletak di dekat tangga. 

Ia hanya melihat Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Ferdy Sambo, dan Kuat Ma'ruf. Sementara, karena pintu kamar terbuka, Putri dianggap melihat peristiwa penembakan tersebut.

"Dari mana Saudara tahu Putri di kamar?" tanya hakim.

"Terdengar suara ibu menangis," kata Romer.

"Kalau Saudara dengar, kamar terbuka apa tertutup?" tanya hakim.

"Terbuka. Kamar ibu lurus dengan tangga," jawab Romer.

"Artinya ketika korban tertembak bisa terlihat dari kamar ibu?" timpal hakim.

Sponsored

"Kalau pintunya terbuka bisa Yang Mulia. Dan posisinya lurus," jelas Romer.

Romer menyebut, suara tembakan yang ia dengar saat itu berasal dari luar rumah. Romer yang saat itu berada di garasi rumah langsung berlari ke depan. Romer mengaku kala itu dia mendengar sebanyak tiga kali letupan senjata.

"Yang pertama saya dengar tiga. Dum dum dum," ucapnya.

Usai penembakan itu, Sambo kemudian membawa Putri ke luar rumah. Keduanya melewati jenazah Brigadir J yang tergeletak berlumuran darah.

"Melewati tubuh korban?" tanya hakim.

"Melewati," kata Romer.

"Ceceran darah banyak berarti nginjek dong?" tanya hakim.

"Saya tidak melihat," jawab Romer.

Sambo lantas memerintahkan Bripka RR untuk mengantarkan Putri ke rumah Saguling yang lokasinya tak jauh dari rumah dinas. Kemudian, Sambo tampak menghubungi seseorang di luar rumah.

Romer menyampaikan, senjata HS yang dipegang Ferdy Sambo saat hari kejadian penembakan Brigadir Yosua sempat terjatuh. Saat itu Sambo turun dari mobil di depan rumah dinas Duren Tiga pada 8 Juli 2022.

Menurutnya, Sambo menggunakan sarung tangan warna hitam dan merupakan sarung tangan karet medis.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid