sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei IPO: Elektabilitas PAN ungguli PKS

Presentase peningkatan perolehan PAN mengagetkan jika dibanding survei sebelumnya pada April di mana partai mendapatkan 2.2%.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 14 Agst 2021 12:00 WIB
Survei IPO: Elektabilitas PAN ungguli PKS

Indonesia Political Opinion (IPO) menyelenggarakan survei nasional bertajuk "Refleksi Penanganan Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024". Survei yang berjalan selama 2-10 Agustus tersebut menemukan adanya peningkatan elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN).

Dalam hasil survei yang dirilis pada Sabtu (14/8), IPO menyatakan bahwa ada hal baru dalam temuan survei mereka yakni pergerakan elektabilitas partai politik (parpol) kelas menengah.

Lebih lanjut, IPO memaparkan bahwa pergeseran posisi paling terlihat adalah menurunnya elektabilitas PKS dari urutan kelima (5,3%) pada April menjadi turun ke posisi kedelapan (4,9%) pada Agustus.

"Kondisi PKS sangat mungkin dipengaruhi lahirnya Partai Gelora, di mana temuan IPO Gelora mendapat respons elektabilitas 0,7%, ini posisi yang bagus untuk partai baru," jelas Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.

Dedi menambahkan, perolehan Partai Gelora berbanding terbalik dengan nasib sesama pendatang baru yakni Partai Ummat yang bahkan belum mendapat respons publik sama sekali.

Sementara itu, menurut temuan IPO, PAN mengalami peningkatan signifikan dari perolehan 2,2% pada April, meningkat ke 5,8% pada Agustus. IPO menilai, konsistensi PAN akhir-akhir ini cukup menegaskan soliditas yang terbangun di kepemimpinan Zulkifli Hasan.

"Meskipun mengalami perpecahan dengan hadirnya Partai Ummat, tetapi Zulhas berhasil membuktikan kepiawaiannya menjaga soliditas PAN, bahkan berhasil mengungguli PKS, ini temuan menarik sekaligus pesan untuk PKS agar lebih waspada," ungkap Dedi.

Dia menuturkan, presentase peningkatan perolehan PAN cukup mengagetkan jika dibanding survei sebelumnya hanya 2,2%, kini PAN mengantongi perolehan elektabilitas 5,8% atau naik 100% lebih.

Sponsored

"Ini sejalan dengan respon publik pada ketokohan Zulhas yang berhasil masuk 10 besar," lanjutnya.

Lebih lanjut, menurut IPO, kondisi ini menandakan adanya pertarungan antara parpol kelas menengah dalam menghadapi konstelasi politik pada 2024, terutama parpol berbasis pemilih Islam. 

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) misalnya, meskipun berada di urutan teratas dengan angka 7,5% dalam kelompok parpol Islam, tetapi angkanya tidak jauh berbeda PAN dan PKS, sehingga masih memungkinkan terjadinya perebutan pemilih secara ketat.

"Terjadi pergerakan elektabilitas di parpol kelas menengah dan ini pertanda bagus, artinya publik memerhatikan mereka, di luar kelompok PKB, PAN dan PKS," kata Dedi.

Sementara itu, Dedi menuturkan bahwa Partai Demokrat terlihat bergeliat dengan pergerakan angka yang tercatat sejak survei pada April 2021. Kini, Demokrat berhasil bertahan di posisi keempat.

"Ini kemajuan bagus untuk Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sementara Partai Gerindra meskipun berada di posisi tiga besar, tetapi trennya menurun," sebutnya.

Berita Lainnya
×
tekid