close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin/sumber: Setkab
icon caption
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin/sumber: Setkab
Nasional
Senin, 24 Januari 2022 13:17

Tambah PCR SGTF, Menkes: 2 minggu lagi Omicron meledak di Jabodetabek

Indonesia akan menggunakan swab tes PCR dengan SGTF (S-gene target failure) untuk mendeteksi kasus varian Covid-19 Omicron.
swipe

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, tidak semua kasus Covid-19 akan dites whole genome sequence (WGS). Sebab, sudah banyak kasus varian Covid-19 Omicron yang ditemukan. “Dari sisi surveillance, ditekankan bahwa karena kasusnya semakin banyak. Tidak semuanya akan dites WGS lagi. Genome sequencing akan kami arahkan pada pola penyebaran kasus Omicron,” ucap Budi dalam keterangan pers virtual, Senin (24/1).

Indonesia, kata dia, akan menggunakan swab tes PCR dengan SGTF (S-gene target failure) untuk mendeteksi kasus varian Covid-19 Omicron. “Kami akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, dan PCR dengan SGTF, segera kami distribusikan dan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah-daerah,” tutur Budi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta pemerintah daerah tetap disiplin melakukan testing 1/1.000 penduduk per minggu. Lalu, Kemenkes juga mendorong isolasi mandiri di rumah, karantina terpusat, maupun perawatan di rumah sakit bisa sesuai protokol kesehatan.

Di sisi lain, Kemenkes akan menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk lansia dan anak. Vaksinasi Covid-19 untuk lansia harus disegerakan karena mereka kelompok yang sangat rentan untuk masuk rumah sakit dan wafat. Sedangkan vaksinasi Covid-19 untuk anak perlu dipercepat karena mereka kelompok yang rawan menjadi sumber penularan. Percepatan vaksinasi untuk lansia dan anak perlu segera dilakukan di DKI Jakarta dan Bodetabek dalam 2-3 minggu ke depan.

Selain itu, Kemenkes sudah menyiapkan 80 ribu tempat tidur rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Saat ini, masih terisi 5 ribu tempat tidur. Kemenkes juga akan menaikkan kapasitasnya hingga mencapai 150 ribu tempat. “Obat-obatan dan tenaga kesehatan sudah kami siapkan, mudah-mudah ini tidak dibutuhkan, karena kami harap yang masuk rumah sakit akan jauh lebih rendah,” tutur Budi.

Ia mengklaim, kenaikan jumlah kasus varian Covid-19 Omicron telah diantisipasi. Di berbagai negara, kasus varian Covid-19 Omicron mengalami kenaikan dengan cepat. Namun, tingginya kenaikan kasus varian Covid-19 Omicron berbanding terbalik dengan rendahnya orang-orang yang terpaksa dibawa ke rumah sakit.

“Kami juga melaporkan (ke Presiden Joko Widodo/Jokowi), sudah terkonfirmasi, bahwa dari 1.600 yang terinfeksi Omicron. Itu yang memang dirawat dan membutuhkan oksigen sekitar 20 dan memang yang wafat 2 dan ini masih jauh dan masih rendah dibandingkan kasus Delta,” ujar Budi. 

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan