sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ultimatum dicuekin Jokowi, BEM SI demo KPK hari ini

BEM SI meminta aparat kepolisian tidak menghalangi dengan dalih pandemi.

Dave Linus Piero
Dave Linus Piero Senin, 27 Sep 2021 10:07 WIB
Ultimatum dicuekin Jokowi, BEM SI demo KPK hari ini

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (27/9). Demonstrasi digelar dalam rangka menolak pemecatan pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Seruan Aksi Nasional Selamatkan KPK. #TitikNadirKPK. Titik aksi, Gedung Merah Putih KPK, pukul 14.00, Senin (27/9)," tulis unggahan bem_si.

Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar, menyatakan, aksi akan digelar secara damai dan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Karena itu, ia meminta, kepada aparat kepolisian tidak menghalangi  dengan dalih pandemi.

"Kami tetap sudah komunikasi ke beberapa pihak kepolisian. Kami komunikasikan saja kondisi di Jakarta levelnya juga turun, kami maunya aksi damai sampaikan substansi," ucap Nofrian.

Sebelumnya, Aliansi BEM SI memberikan surat ultimatum terbuka yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengangkat kembali 56 pegawai KPK yang tak lolos TWK dalam tenggat waktu tiga hari. 

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak untuk menindaklanjuti dari ultimatum ke Jokowi yang telah melewati 3x24 Jam dari ultimatum dikirimkan, terlihat tidak ada jawaban dari Presiden Jokowi untuk menunjukkan keberpihakannya kepada 57 Pegawai KPK yang berintegritas," demikian pernyataan Aliansi BEM SI yang ditulis pada Minggu (26/9).

Dalam keterangan tersebut, Koordinator Media BEM SI 2021, Muhammad Rais mengungkapkan, keresahannya karena pihaknya melihat kini KPK sudah bukan lagi menjadi sebuah lembaga antirasuah, melainkan seolah telah beralih fungsi menjadi Komisi Perlindungan Korupsi.

"Bagaimana tidak? pegawai-pegawai jujur telah disingkarkan dengan adanya TWK dengan dalih wawasan kebangsaan hingga timbul fitnah dugaan taliban tanpa alasan," ujar Muhammad Rais.

Sponsored

"KPK yang seharusnya memberantas korupsi di negeri ini justru di gembosi saat gencar-gencarnya memberantas kasus besar korupsi. Indonesia sedang tidak baik-baik saja, bukan ini reformasi yang kita mau," lanjutnya.

Berita Lainnya
×
tekid