Update Corona 13 Juli: Positif 76.981, sembuh 36.689, meninggal 3.656

Jumlah pasien yang terjangkit coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 1.282 kasus. Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan hasil pendataan sejak 12 Juli 2020 hingga 13 Juli 2020 pukul 12.00 WIB.

“Hari ini kami memeriksa 13.100 spesimen. Dari jumlah ini, kami dapatkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.282 orang. Sehingga, totalnya menjadi 76.981 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (13/7).

Penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak terjadi di enam provinsi, yakni DKI Jakarta 281 kasus, Jawa Timur sebanyak 219 kasus baru, Sulawesi Selatan 124 kasus, Jawa Tengah 100 kasus, Papua 98 kasus baru, dan Jawa Barat sebanyak 93 kasus baru.

Selain itu, terdapat 19 provinsi melaporkan penambahan kurang dari 10 kasus. Sedangkan sembilan provinsi lainnya melaporkan tanpa ada penambahan kasus baru, di antaranya Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini, turut melaporkan peningkatan pasien sembuh. Sebanyak 208 pasien Covid-19 di DKI Jakarta dinyatakan sembuh. Sedangkan di Jawa Timur dilaporkan sebanyak 268 pasien Covid-19 sembuh. Disusul kemudian, Sulawesi Selatan 259 pasien sembuh, Jawa Tengah 30 pasien sembuh, Papua sembilan pasien sembuh, dan Jawa Barat sembilan pasien sembuh.

Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 1.051 orang. Total pasien sembuh secara keseluruhan menjadi 36.689 orang. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 50 orang. Total pasien meninggal dunia secara keseluruhan menjadi 3.656 orang.

Sementara itu, terdapat 33.504 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 13.439 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hingga saat ini, pandemi Covid-19 telah berdampak pada 34 provinsi dan 461 kabupaten/kota.

“Dari hari ke hari, kasus masih bertambah, karena masih ada sumber penularan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Yang kemudian, tidak menyadari, bahwa dirinya menularkan kepada orang lain,” tutur Yuri.