sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wujudkan masyarakat digital, Pemprov Jabar telah rilis 34 aplikasi

"Jawa Barat ini hobinya membuat aplikasi; satu masalah satu aplikasi, seribu masalah seribu aplikasi. Kira-kira begitu."

 Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Selasa, 16 Nov 2021 15:40 WIB
Wujudkan masyarakat digital, Pemprov Jabar telah rilis 34 aplikasi

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menyatakan, pihaknya mendorong transformasi menuju masyarakat digital. Dicontohkannya dengan kehadiran 34 aplikasi digital yang telah diluncurkan pemerintah provinsi (pemprov).

“Kemarin, kami baru me-launching tujuh aplikasi digital untuk reformasi ASN [aparatur sipil negara] di Jawa Barat. Tujuh ini melengkapi dari 27 lainnya yang sudah duluan," katanya dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2021, Selasa (16/11).

"Jawa Barat ini hobinya membuat aplikasi; satu masalah satu aplikasi, seribu masalah seribu aplikasi. Kira-kira begitu," sambung Kang Emil, sapaan mantan Wali Kota Bandung itu.

Dirinya melanjutkan, Pemprov Jabar mencanangkan Program Desa Digital guna memaksimalkan transformasi tersebut. Kegiatan tersebut mencakup penyusunan pangkalan data (database), peningkatan dan akuntabilitas layanan, pengembangan potensi unggulan, serta pengembangan model usaha.

Menurut Kang Emil, program harus didukung empat pilar, yakni sumber daya alam (SDA) berkualitas dan berdaya di bidang digital, pertumbuhan keuangan digital yang tinggi, pembiayaan teknologi informasi dan komunikasi, serta infrastruktur digital memadai, agar tujuannya tercapai. Karenanya, Pemprov Jabar menggandeng semua pihak berkepentingan, dari lembaga pendidikan, komunitas masyarakat, pelaku bisnis, dan media.

“Alhamdulillah di 2020, kami dapat penghargaan dari Asia Pasifik, mengalahkan inovasi dari Australia, inovasi inklusif terbagi di Asia Pasifik,” ucapnya.

Kang Emil mengklaim, tidak ada lagi desa sangat tertinggal di Jabar dalam setahun sejak dirinya menjadi gubernur pada 2018. Awalnya, terangnya, terdapat 48 desa sangat tertinggal.

“Kemudian desa tertinggal dari hampir 1.000-an, hari ini tersisa hanya 18. Insyaallah, tahun depan sudah beres," ucapnya.

Sponsored

"Desa bintang 5 yang kita sebut mandiri, awal kami menjabat hanya 30-an. Sekarang sudah hampir 600-an. Jadi, ini rapor yang menunjukkan hasil dari menyuntikkan sebuah gagasan yang mempercepat ekonomi serta gagasan yang mentransformasi pola pikir,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Kang Emil, Pemprov Jabar juga mendorong digitalisasi untuk mempermudah usaha masyarakat, khususnya di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan perdagangan. Selain menggandeng platform pasar digital, pihaknya turut mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital.

Dicontohkannya dengan aplikasi eFishery. Perangkat lunak tersebut diklaim membantu para petambak ikan untuk memberikan pangan dan memudahkan nelayan dalam menemukan ikan.

Pemprov Jabar juga disebut sedang menyiapkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara). Tujuannya, membantu perangkat desa menggaungkan literasi digital kepada masyarakat.

“Saya ingin membuktikan bahwa digital bukan hanya milik orang kota, tapi juga orang-orang desa di Jawa Barat. Itu akan naik harkat, martabat, sosial ekonominya melalui yang kita sebut desa digital,” tandas Kang Emil.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid