5 Blasteran di tim Prancis U-17 siap berkokok
Lambourde pencetak skor terbanyak di tim Prancis U-17 dengan sembilan gol dari 15 pertandingan.

Skuad tim nasional Prancis U-17 mayoritas diperkuat pemain blasteran. Kebanyakan mereka merupakan diaspora dari keturunan Afrika sebagai penduduk migran terbanyak di sana.
Menurut berbagai kumpulan data dari National Institute for Statistics and Economic Studies, sekitar 3 juta warga negara Prancis asal Afrika sub-Sahara tinggal di Prancis sebagai warga negara yang dinaturalisasi atau imigran generasi kedua.
Jangan heran kalau para penyaksi Piala Dunia U-17 di Indonesia 10 November–2 Desember 2023 akan melihat sebuah timnas yang berasal dari benua Eropa, tapi pemainnya lebih banyak berkulit hitam. Tampilannya sebagai kesebelasan unggulan sangat meyakinkan.
Berhias lambang Ayam Jantan di dada, mereka lolos mulus setelah menyabet runner-up Piala Eropa U-17 2023. Hanya kalah dua kali dari Jerman, 1-3 di fase grup dan adu penalti 4-5 di final.
Lima andalan Prancis U-17: Penyerang Yanis Issoufou keturunan Niger, bek tengah Joane Kouakou Gadou berdarah Pantai Gading. Gelandang bertahan Fodé Sylla asli berasal dari Guinea, sayap kiri Tidiam Gomis lahir dari orang tua asal Senegal. Stiker berkaki kidal Mathis Lambourde, yang kurang dikenali asalnya, yang jelas bukan sosok bule berkulit putih.
Di antara mereka, Lambourde paling menyedot atensi publik. Jurnalis Sebastian Denis di Foot Mercato pada 29 Mei mengulasnya: "Ibarat ikan di air, Lambourde masih perlu berkembang di banyak aspek, terutama menggunakan kaki kanannya, jelas dia menyadari banyak klub Eropa yang memantau performanya."
Lambourde pencetak skor terbanyak di tim Prancis U-17 dengan sembilan gol dari 15 pertandingan. Sementara bersama berdua Sylla dan Issoufou menorehkan masing-masing tiga assist.
Pada ajang Piala Eropa U-17 yang berakhir awal Juni lalu di Hungaria, tim berjuluk Les Bleuets (Si Biru Mungil) menggelontorkan sembilan tembakan (satu gol bunuh diri bek Skotlandia). Sisanya terbagi, dua gol dicatat Gomis, Issoufou, dan Lambourde serta Gadou dan Sylla berbagi sama-sama satu gol.
Sundulan Lambourde menyambut sepak pojok menyamakan kedudukan 1-1 atas Spanyol di semifinal membuka jalan kemenangan mereka 3-1. Gol itu dihunjamkan secara klinis, umpan tinggi dari sudut lapangan melambung ke tiang jauh disambut dengan melompat bergaya telentang (bagian depan tubuhnya terangkat naik condong ke arah belakang).
Begitulah cara Prancis U-17 menciptakan salah satu gol memorabilia yang menakjubkan. Peralihan kepelatihan dari Jean-Luc Vannuchi, yang telah habis kontraknya pada 30 Juni 2023, ke tangan estafet Jean-Claude Giuntini takkan banyak mempengaruhi puncak performa mereka di hadapan maskot Bacuya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Fenomena ‘remaja jompo’: Saat sakit tak hanya dialami lansia
Rabu, 27 Sep 2023 12:51 WIB
Ketika relawan capres saling beralih dukungan
Selasa, 26 Sep 2023 06:36 WIB