sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Keputusan fatal Moreno Longo, Como 1907 tertahan SSC Bari

Padahal Como sedang unggul 2-1 atas tuan rumah SSC Bari di Stadio San Nicola, Sabtu (15/4).

Arpan Rachman
Arpan Rachman Minggu, 16 Apr 2023 07:23 WIB
Keputusan fatal Moreno Longo, Como 1907 tertahan SSC Bari

Keputusan manajer Moreno Longo untuk memainkan Lucas da Cunha menjadi blunder besar bagi Como 1907. Sejak da Cunha masuk menggantikan pencetak gol Patrick Cutrone di menit ke-67, organisasi timnya langsung anjlok ke titik nadir permainan.

Padahal Como sedang unggul 2-1 atas tuan rumah SSC Bari di Stadio San Nicola, Sabtu (15/4). Partai lanjutan pekan ke-33 Serie B Liga Italia 2022-23 berakhir antiklimaks bagi tim tamu. Hasil seri 2-2 harus diterima dengan rela lapang dada. Kendati Como sempat memimpin 2-0 di babak pertama.

Usai laga, Como turun satu tingkat ke posisi 12 dan Bari tetap bercokol di urutan ketiga klasemen sementara. Namun, perjuangan Bari untuk promosi otomatis ke Serie A lebih payah karena selisihnya bertambah defisit 6 angka dari peringkat kedua Genoa.

DI BAWAH TEKANAN

Kembali ke pertandingan. Coach Longo menyimpulkan bahwa Cutrone sudah "habis" di lapangan. Seyogyanya dia wajib menukar skema dari semula 3-5-2 ke 4-4-2 yang lebih defensif. Saat itu, timnya amat tertekan setelah Bari memperkecil ketinggalan di menit ke-48.

Skor menyempit 2-1 di awal babak kedua dipetik Bari akibat kesalahan posisi bek kiri Como. Luis Binks terlambat memepet pergerakan ke dalam dari sayap kanan Walid Cheddira. Walid pun mendulang gol dari ruang bebas terbuka luas tanpa terkawal di dalam kotak penalti.

Kebangkitan tuan rumah menggebu-gebu setelah itu. Usai gol tersebut, setidaknya empat percobaan serius pemain-pemain Bari hendak membobol kiper Alfred Gomis. Semua bahaya itu pasti disaksikan Longo dengan mata kepalanya sendiri dari pinggir lapangan. Empat kali teror krusial Bari hanya dalam tempo tiga menit, sangat menakutkan.

Rentetan percobaan dimulai pada menit ke-60. Upaya gagal tembakan Michael Folorunsho dari bagian tengah kotak 16 meleset ke kanan mengambil asis umpan silang dari Raffaele Pucino. Dua menit kemudian, kembali Folorunsho (Bari) lewat sundulan dari bagian tengah kotak penalti meleset lagi-lagi ke kanan memanfaatkan asis oleh Rubén Botta dengan umpan silang meneruskan tendangan sudut.

Sponsored

Di menit yang sama, bahkan masih datang pula ancaman lain. Sepak pojok Bari menemukan Raffaele Pucino yang menembak dengan kaki kanan dari bagian tengah kotak 16, tinggi dan melebar ke sebelah kiri. 60 detik berselang, tepatnya menit ke-63, asis Raffaele Pucino disudahi tembakan kidal Rubén Botta dari luar kotak 16 terlalu tinggi.

TAMPIL SIA-SIA

Como jelas perlu keluar dari tekanan. Nama pertama yang mestinya dipilih Longo dari bangku cadangan bukan da Cunha. Tapi Filippo Scaglia, yang secara mengejutkan muncul di daftar pemain, karena ternyata sudah bebas dari hukuman akumulasi kartu merah.

Scaglia bisa diposisikan mengapit Binks di sisi luar dan Simone Canestrelli dari bek tengah bergeser agak condong ke kanan. Lapis belakang Como akan berubah bentuk sebagai kuartet. Dengan kata lain, Longo seharusnya menukar striker Cutrone dengan bek Scaglia bukan sayap kanan da Cunha. Bukankah sia-sia pelatih Como memaksa adu ofensif, bermain tetap agresif, di tengah tekanan lawan?

Jika tak mau gedoran lini depannya kendor, Coach Longo dapat menaikkan sayap kiri Nicholas Ioannou. Mendampingi Leonardo Mancuso yang sudah masuk duluan menggantikan Alessandro Gabrielloni.

Da Cunha tampil percuma, terbukti begitu nyata. Pemain termahal Como itu mengalami cedera atau entah cuma pura-pura saja. Dia tumbang hanya lima menit setelah bermain! Pemain Prancis ini tak berguna lagi selama 18 menit sisa pertandingan. 

GAWANG MENUNGGU GOL

Sejak da Cunha masuk, praktis serangan Como hilang. Kehadirannya malah membuat mental rekan-rekan sepermainannya terganggu. Bek kanan pengganti, Luca Vignali, terpaksa melakukan pelanggaran keras di menit ke-70 hingga diganjar kartu kuning. Disusul kemudian, kapten kesebelasan Alessandro Bellemo dihukum kartu kuning juga di menit ke-77. Delapan pemain lain tambah kacau dan bingung melihat dua kartu kuning diterima oleh rekan sepermainan mereka. Da Cunha sudah tidak masuk hitungan. 

Bari semakin mengancam Como. Empat kans mereka ciptakan sebagai bahaya. Tembakan kidal Giacomo Ricci (menit ke-82) naik tipis ke atas mistar, sundulan Sebastiano Esposito diselamatkan Gomis di sudut bawah kiri gawangnya (86'). Sepakan Gregorio Morachioli dengan kaki kanan di sisi kiri kotak 16 melenceng (88') dan tendangan kaki kiri dari luar kotak Valerio Di Cesare melayang tinggi dan melebar ke sebelah kiri gawang (89').

Tiada lagi perlawanan Como sama sekali. Gol Bari tinggal menunggu waktu.

Waktunya datang tatkala Valerio Di Cesare mengayunkan kaki kiri dari bagian tengah kotak penalti ke arah tengah gawang. Dia menyambut asis Gregorio Morachioli di menit 90+2. Gol disahkan wasit berdasarkan tayangan ulang VAR. Alur serangan itu persis gol pertama Bari. Kedudukan 2-2 bertahan sampai akhir pertandingan.

Semenit sebelum gol itu, Longo terpaksa menjilat ludahnya sendiri. Dia menukar kembali da Cunha dengan Álex Blanco di menit 90+1. Pemain pengganti masuk ke tengah lapangan pertandingan, lalu digantikan lagi oleh pemain cadangan yang lain. Publik sepak bola pasti paham bahwa "penyakit" seperti itu bukan cuma diidap Shin Tae-yong.

Berita Lainnya
×
tekid