sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketua Federasi Sepakbola Spanyol: Negara kami memang bermasalah dengan rasisme

Isu rasisme dalam sepakbola Spanyol kembali mencuat setelah pemain Vinicius Jr diolok-olok dengan sebutan 'monyet' oleh suporter.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 22 Mei 2023 22:28 WIB
Ketua Federasi Sepakbola Spanyol: Negara kami memang bermasalah dengan rasisme

Kasus rasisme sedang mengguncang citra sepakbola Spanyol. Ketua Federasi Sepakbola Negeri Itu Luis Rubiales pun akhirnya mengakui bahwa Spanyol memang memiliki masalah rasisme.

Isu rasisme dalam sepakbola Spanyol kembali mencuat setelah pemain Real Madrid Vinicius Jr diolok-olok dengan sebutan 'monyet' oleh suporter Valencia, saat pertandingan di Stadion Mestalla akhir pekan lalu. Pertandingan pun sempat dihentikan selama 10 menit.

Di luar itu, Video yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan ratusan fans Valencia menyanyikan "Vinicius adalah seekor monyet" saat bus Real Madrid tiba di stadion sebelum pertandingan.

"Hal pertama adalah mengakui bahwa kami memiliki masalah di negara kami," kata Rubiales pada konferensi pers di Madrid, Senin (22/5). Ini adalah "masalah serius yang juga menodai seluruh tim, seluruh basis penggemar, seluruh klub, seluruh negara," imbuhnya.

Setelah insiden nyanyian rasis di lapangan di laga yang sempat diwarnai kericuhan itu Vinicius pun mengeluapkan emosinya di Twitter.

"Itu bukan yang pertama, bukan yang kedua, atau yang ketiga. Rasisme adalah hal yang normal di La Liga. Kompetisi menganggapnya normal, Federasi juga melakukannya dan lawan mendorongnya. Saya minta maaf. Kejuaraan yang dulunya milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano dan Messi sekarang menjadi milik rasis. Bangsa yang indah, yang menyambut saya dan yang saya cintai, tetapi setuju untuk mengekspor citra negara rasis ke dunia. Saya minta maaf untuk orang Spanyol yang tidak setuju, tetapi hari ini, di Brasil, Spanyol dikenal sebagai negara rasis. Dan sayangnya, untuk semua yang terjadi setiap minggu, saya tidak memiliki pembelaan. Saya setuju. Tapi saya kuat dan saya akan melawan rasis sampai akhir," tulis Vinicius di Twitter.

Citra LaLiga semakin buruk ketika Presiden LaLiga Javier Tebas menulis di Twitter. Bukan membela, ia justru menuduh Vinicius memfitnah LaLiga. Tindakan yang nampak seperti validasi bagi ucapan Vinicius. 

"Vinicius harus memberi tahu dirinya "sebelum Anda mengkritik dan memfitnah LaLiga," kata Tebas. 

Sponsored

Rubiales pun mengkritik komentar Tebas, menggambarkannya sebagai "perilaku yang tidak bertanggung jawab".

"Mungkin Vinicius lebih benar dari yang kita pikirkan dan kita semua perlu berbuat lebih banyak tentang rasisme," kata Rubiales.

Real Madrid mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah mengajukan pengaduan kejahatan rasial setelah insiden di Valencia. Ini adalah episode ke-10 dugaan rasisme terhadap Vinicius yang telah dilaporkan ke kejaksaan musim ini, menurut LaLiga.

Polisi Spanyol juga menyelidiki kemungkinan kejahatan rasial terhadap Vinicius Jr setelah manekin yang mengenakan kaus nomor 20 digantung di jembatan di luar tempat latihan Real Madrid pada Januari menjelang pertandingan derby klub dengan Atletico Madrid.

Jaksa membatalkan pengaduan yang diajukan untuk nyanyian rasis yang ditujukan kepada pemain tersebut pada bulan September selama pertandingan lain melawan Atletico Madrid.

Jaksa penuntut mengarsipkan kasus tersebut karena nyanyian "monyet" hanya diucapkan beberapa kali dan "hanya berlangsung beberapa detik", menyoroti bagaimana hukum pidana Spanyol mempersulit untuk mengadili insiden rasis di pertandingan sepak bola.

Jaksa Spanyol secara resmi menyelidiki hanya tiga kasus tindakan rasis selama musim 2021-2022, menurut Kementerian Dalam Negeri. Di bawah aturan saat ini, orang yang dinyatakan bersalah atas perilaku rasis dapat didenda hingga 4.000 euro atau sekitar Rp64 juta, dan dilarang masuk stadion selama setahun.

Ada momentum yang berkembang bagi Spanyol untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah tersebut. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva meminta FIFA dan LaLiga untuk "mengambil tindakan nyata" sementara Presiden FIFA Gianni Infantino menawarkan "solidaritas penuh" dan meminta LaLiga untuk menegakkan aturan yang menghukum klub dengan pengurangan poin jika nyanyian rasis tetap ada.(reuters)

Berita Lainnya
×
tekid