Seperti Justin Hubner, Thilo Kehrer juga pernah di antara pilihan: Timnas Burundi atau Jerman

Kegundahan mungkin saat ini tengah dirasakan Justin Hubner. Profil bek Belanda yang sedang menjalani proses naturalisasi untuk berkostum timnas Indonesia. Pasalnya, dia juga dipanggil timnas Belanda U-20, untuk laga persahabatan kontra Prancis akhir Maret ini. 

Sementara Justin belum menentukan pilihannya, Thilo Kehrer yang juga pernah mengalami situasi serupa sudah melewati masa-masa itu. Diinginkan Burundi dan Jerman, Thilo memilih nama negara yang disebut terakhir.

Thilo Kehrer melupakan tim nasional Burundi dan lebih memilih Jerman. Bek tengah setinggi 1,86 meter, kelahiran Tübingen, 21 September 1996, memiliki dua kewarganegaraan Jerman dan Burundi. Tapi khusus untuk sepak bola, dia hanya bermain membela tim Der Panzer.

Menurut Transfermarkt, nilai pasar Thilo seharga 18 juta Euro dengan puncak tertinggi EUR35 juta pada 17 Desember 2018 lalu. Kini, dia tercatat memperkuat West Ham bersaing di Premier League.

Panggung tertinggi telah dijangkau Thilo, Piala Dunia Qatar 2022. Dia tampil sebagai bek kanan dalam laga Jerman versus Spanyol yang berakhir 1-1. Pada dua pertandingan grup lainnya, dia dibangkucadangkan.

Kariernya di level senior bermula dari FC Schalke 04, kemudian Paris Saint-Germain, lalu berlabuh di West Ham. Tiga kali juara Liga Prancis, dua piala Coupe de France, dan dua kampiun Trophée des Champions menjadi deretan anugerah besar bagi Thilo Kehrer.

Sebagai tanggung jawab sosial terhadap Burundi, negara kelahiran ibunya, Thilo telah membuka pusat pemuda dengan bantuan yayasannya.

Organisasi amal bek timnas Jerman itu bertujuan membuka perspektif baru bagi kaum muda di negara Afrika timur itu. Organisasi amal yang diresmikan di Paris pada 20 Juni 2022 ini merupakan proyek pertama TKF (Yayasan Thilo Kehrer).

Pusat pemuda juga akan berfokus pada budaya dan olahraga. Berfokus pada ide, dan peluang bagi pemuda Burundi untuk membantu mereka berkembang di berbagai bidang: dalam kreativitas, minat, berbagi nilai-nilai berbeda yang penting dalam kehidupan.

Ini adalah proyek pertama TKF. Bagi para anak muda yang bercita-cita meniru langkah para bintang sepak bola internasional, ini adalah kesempatan bagi mereka.

Ntakarutimana Jean Bosco, pelatih tim di Musongati, Burundi menantikan dampak yang akan dihasilkan oleh yayasan tersebut dalam kehidupan kaum muda di Burundi.

"Saya pikir apa yang dipikirkan oleh setiap pemain di sini adalah: 'Mengapa bukan saya? Mengapa saya tidak bisa seperti Thilo Kehrer? Duta untuk orang lain, sukses di luar negeri dan ketika saya kembali, melakukan aktivitas seperti dia melakukannya?" kata Bosco.

Para pemain PSG, klub Thilo saat itu, yang hadir pada peluncuran semuanya memberikan donasi dengan tujuan membiayai pusat yang akan membantu pemuda Burundi yang telah menamatkan sekolah.

Itu adalah jalan yang ditempuh Hilo. Bagaimana dengan Justin Hubner? Negara mana yang akan ia bela?