Jokowi janji seluruh Papua Barat tersambung pada 2020
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjanjikan wilayah Papua Barat akan tersambung seluruhnya pada 2020.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjanjikan wilayah Papua Barat akan tersambung seluruhnya pada 2020.
Saat berkampanye di Gedung Aimas Convention Centre, Sorong, Papua Barat, Jokowi mengatakan proyek infrastruktur di Papua Barat belum seluruhnya rampung.
"Memang kita harus menyadari bahwa hubungan antara kabupaten/kota di seluruh Provinsi Papua Barat ini ada yang belum sambung. Ada Fakfak ke Kaimana belum sambung, ya, Pak Bupati? Saya berjanji 2020 itu sudah sambung," kata Jokowi, Senin (1/4) malam.
Joko Widodo (Jokowi) melakukan kampanye dengan dihadiri ribuan orang pendukungnya yang sudah menyambut sejak dari bandara Domine Eduard Osok mulai pukul 21.45 WIT sehingga baru tiba di lokasi kampanye sekitar pukul 23.00 WIT.
"Selalu setiap saya ke Papua Barat, khususnya ke Sorong, saya tidak tahu, ya, kok hati saya kok senang begitu, loh, betul ini betul, bener, betul," tambah Jokowi yang lalu mendapat sambutan teriakan dari warga.
Jokowi mengakui ada sejumlah infrastruktur di Papua Barat yang masih perlu diperbaiki, termasuk bandara dan pelabuhan.
"Ada juga beberapa airport dan pelabuhan yang tadi Pak Gubernur bisikkan kepada saya 'Pak ini perlu diperpanjang run way-nya, Pak ini pelabuhan perlu diperbesar', nanti saya minta tim cek di lapangan agar secepatnya dipenuhi," ungkap Jokowi.
Selanjutnya, sejumlah jalanan antar kota antar provinsi yang belum tersambung juga dijanjikan akan diaspal.
"Saya pastikan tahun ini akan mulai diaspal. Jadi, yang namanya infrastruktur ini untuk tanah Papua, untuk provinsi Papua Barat sangat diperlukan sekali karena infrastruktur baik jalan, airport, pelabuhan itu akan menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, setuju enggak?" ungkap Jokowi.
Selain proyek infrakstruktur besar, warga Papua Barat, menurut Jokowi, juga membutuhkan infrastruktur kecil.
"Jadi, saya inginkan infrastruktur itu juga tidak hanya yang gede-gede. Akan tetapi, dengan ada dana desa, saya harapkan juga yang lebih baik. Dana desa itu memang harus dilanjutkan karena desa kita memerlukan infrastruktur meski jalan kecil jalan ke sawah itu juga diperlukan. Jadi, yang saya pikirkan bukan hanya infrastruktur besar, melainkan yang kecil," jelas Jokowi.
Ia mengaku akan mengundang para bupati dan wali kota se-Papua Barat untuk berbicara mengenai apa yang dibutuhkan agar kabupaten dan kota di provinsi ini dapat lebih maju dan lebih baik.
"Saya melihat Kota Sorong ini sangat maju sekali. Oleh sebab itu, saya berterima kasih kepada Pak Wali Kota, Gubernur, dan Bupati yang telah bersama-sama memajukan Provinsi Papua Barat ini," ucap Jokowi.
Kampanye itu juga dihadiri oleh Iriana Joko Widodo, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, anggota Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Pramono Anung, Basuki Hadimuljono, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, serta para petinggi partai politik pendukung lainnya.
Begitu luasnya Indonesia, kalian yang di Jakarta baru pukul sembilan malam, di Sorong sudah lewat pukul sebelas malam. Dan warga kota di Papua Barat ini masih ramai di jalan-jalan.
Terima kasih atas sambutan warga Sorong. pic.twitter.com/yyN7LYeNuZ — Joko Widodo (@jokowi) April 1, 2019
Target menang 80%
Sementara itu, capres Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin menargetkan dapat menang hingga 80% di Provinsi Papua Barat.
"Minimal 80% di sini. Setuju? Nanti tanggal 17 April sore saya telepon, saya telepon ke Papua Barat, 'Pak dapat berapa persen?' Setuju ndak?" kata Jokowi.
Pada Pilpres 2014 lalu, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menang di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat dengan memperoleh suara total sebanyak 360.379 atau 67,63%, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh 172.528 atau 32.37%.
"Saya meyakini kalau di jalan masyarakat seperti tadi yang saya lihat, 80% itu merupakan minimal yang mudah sekali. Feeling politik saya mengatakan itu minimal 80% itu minimal loh, di sini pak bupati, wali kota, setuju? setuju?" ujar Jokowi lagi.
Jokowi mengaku diberhentikan massa sepanjang perjalanan dari Bandara Domini Eduar Osok hingga lokasi kampanye sebanyak enam kali. Ia pun bersalaman dan membagikan kaus kepada para pendukungnya di jalan itu.
Sedangkan untuk keseluruhan Papua yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat, Jokowi juga menargetkan angka kemenangan yang sama.
"Semua di Papua minimal 80% karena kita melihat antusiasme masyarakat, kita dari feeling saja, kalkulasi dari feeling," kata Jokowi lagi.
Bila Papua Barat dapat mencapai target kemenangan 80%, ia berjanji akan kembali lagi ke wilayah tersebut.
"Yang penting nanti 17 April sore saya telepon 'pak dapat berapa pak?' Kalau nanti dapat 80% lebih saya mau terbang ke Papua Barat. Ya, saya ini selama 4,5 tahun ini sudah 11 kali terbang ke Tanah Papua, Provinsi lain itu paling 3-4 kali. Cuma di sini Papua maupun Papua Barat sudah 11 kali," ujar Jokowi yang disambut teriakan massa.
Ia mengaku sering datang ke Papua karena ingin tahu masalah sesungguhnya di Tanah Papua tersebut.
"Jangan ngomong ke yang lain, karena ada yang baru 2 kali, baru 3 kali, jangan ngomong ke yang lain. Karena saya ingin tahu betul masalah yang ada di lapangan. Saya menanyakan ke bupati, wali kota, saya selalu menanyakan apa saja untuk Papua Barat ini," kata Jokowi pula.
Tidak lupa ia mengajak rakyat Papua Barat untuk memenuhi tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019 dengan mengenakan baju putih.
"Nanti 17 April ajak saudara-saudara kita, tetangga kita untuk berbondong-bondong datang ke TPS. Ajakan saya ke TPS pakai baju putih, karena yang mau dicoblos nanti bajunya? Putih. Sudah tahu semua," kata Jokowi. (Ant).