KIB dorong Pilpres 2024 diikuti 3 paslon demi cegah pergolakan

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang beranggotakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN), mendorong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diikuti tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal ini bertujuan untuk menghindari polarisasi. 

"Kami juga ingin mendorong pilpres itu sebisa mungkin tidak diikuti oleh dua pasang calon, kenapa? Karena kita sekali lagi sudah belajar dari 2 pilpres terakhir. Kalau dua pasang calon, maka pengelolaan politik identitasnya sangat sulit sekali," ujar Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (9/8).

Meski belum memutuskan siapa yang akan diusung, tetapi dipastikan KIB akan mengajukan kandidatnya ketika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra positif berkoalisi.

"Kalau katakanlah nanti Gerindra berkoalisi dengan PKB, kemudian kami ada KIB, itu pasti akan ada satu lagi [calon]. Jadi, itu harapan. Itu Insyaallah akan terpenuhi," tuturnya.

Berdasarkan syarat ambang batas pencalonan presiden, hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dapat mengusung pasangan capres-cawapres pada 2024 tanpa berkoalisi. Namun, PDIP belum memutuskan mengenai ini.

Sementara itu, Partai Gerindra semakin mesra dengan PKB seiring intensifnya komunikasi politik kedua partai. Bahkan, keduanya mendaftar bersama ke KPU, Senin (8/8). 

KIB juga berencana mendaftar bersama ke KPU pada Rabu (10/8). Pendaftaran bakal dipimpin langsung oleh masing-masing ketua umum dan pengurus.