PDIP mengakui dukungan Jokowi pengaruhi elektabilitas Ganjar
Untuk memenangkan Pilpres 2024, dukungan dari masyarakat provinsi lain juga sangat penting.

PDI Perjuangan mengakui, dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo. Lembaga survei Utting Research merilis hasil jajak pendapat mereka yang menempatkan Ganjar Pranowo di posisi pertama dengan elektabilitas 34%.
Politikus senior PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, tingginya elektabilitas Ganjar dipengaruhi banyak faktor. "Termasuk dukungan dari Jokowi, keluarga Jokowi, relawan, dan simpatisan," kata Andreas.
PDI Perjuangan juga menjalankan survei internal. Andreas tidak mau membocorkan hasilnya, karena itu untuk konsumsi internal. Dari survei yang ada, menurut Andreas, Ganjar perlu pengenalan yang lebih merata sebagai calon presiden.
"Karena dengan pengenalan (popularity) yang lebih masif dan merata akan meningkatkan kesukaan dan elektabilitas. Modal figur dan profile Ganjar potensial disukai, sehingga pasti akan meningkatkan tingkat kesukaan (likelibilty) dan berpotensi meningkatkan tingkat keterpilihan (electability)," ujar dia.
Andreas mengatakan, basis utama PDI Perjuangan dan Ganjar ada di Jawa Tengah. Namun untuk memenangkan Pilpres 2024, dukungan dari masyarakat provinsi lain juga sangat penting.
"Daerah-daerah lain harus menjadi perhatian dan kepentingan kampanye Ganjar."
Sedangkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan, sebanyak 40% responden percaya Ganjar Pranowo akan melanjutkan program-program Jokowi. Ganjar mengungguli tokoh politik lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Airlangga Hartarto.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kemarau panjang dan sulitnya akses air bersih di Jakarta
Senin, 02 Okt 2023 06:08 WIB
Menanti masa depan transformasi digital usai tiktok shop hilang
Minggu, 01 Okt 2023 14:22 WIB