sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PPP sulit lolos ambang batas parlemen

PKB, PKS dan PAN yang mendapat suntikan elektoral dari kasus Romy.

Armidis
Armidis Senin, 25 Mar 2019 11:44 WIB
PPP sulit lolos ambang batas parlemen

Syarat ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilu 2019 disebut tidak dapat dipenuhi PPP. Suara perolehan partai berlambang Kakbah tersebut diprediksi bakal melorot lantaran kasus suap yang dilakukan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menyebut, kasus Romahurmuziy atau Romy menjadi pukulan telak bagi PPP menjelang pemilu. Suara PPP kemungkinan besar akan berkurang besar dan terancam tidak lolos PT 4%. 

Ujang menyebut kasus Romy membuat PPP kehilangan kendali dan arah. Tergerusnya perolehan suara PPP dapat menguntungkan partai politik yang banyak didukung oleh pemilih islam seperti: PKB, PKS dan PAN yang mendapat suntikan elektoral dari kasus Romy.

Namun begitu, dia menjelaskan sebaran pemilihnya tidak merata. Sebab menurut dia, irisan suara PPP identik dengan partai pemilih yang islam tradisional yakni PKB.

"Namun yang lebih deket ke PKB. Karena sama-sama irisan NU nya. Sama-sama partai yang berbasis masa NU," ujar Ujang kepada Alinea.id pada Senin (25/3).

Kasus Romahurmuziy menurut Ujang menjadi beban bagi elite PPP untuk melakukan konsolidasi. Saran Ujang, para calon anggota legistatif PPP harus turun ke rumah-rumah meyakinkan publik agar setia dengan PPP, mereka harus bertugas untuk menjaga optimisme dan semangat juang kader PPP. 

Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun melihat kasus yang menjerat Romy memberi ekses negatif bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pasalnya, Romy dinilai punya hubungan dengan koalisi pendukung pasangan nomor urut 01. Maka, publik berpotensi tidak memilih kembali PPP sebagai penghukuman atas tindakan elite partainya.

Sponsored

Soal migrasi pilihan PPP, berdasarkan kriteria Ubed menyebut pemilih PPP akan beralih ke PKS. Khususnya yang berasal dari perkotaan. 

"Pemilih PPP yang rasional di perkotaan kemungkinan besar bergeser ke PKS. Sementara pemilih PPP yang tradisional sebagian bergeser ke PKB dan sebagian bertahan di PPP," ujar dia. 
 

Berita Lainnya
×
tekid