Australia bergabung dengan masyarakat internasional untuk mengutuk kematian puluhan warga sipil dalam serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Gaza.
"Warga Palestina yang tidak bersalah tidak dapat terus membayar harga untukk kekalahan Hamas," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam sebuah posting di X, Minggu (11/8). Ia menyerukan gencatan senjata "segera" di daerah kantong yang terkepung itu.
"Australia mengutuk kematian warga sipil akibat serangan Israel terhadap Sekolah Al-Tabeen. Israel harus mematuhi hukum humaniter internasional," kata Wong. "Kami kembali menyerukan gencatan senjata segera," tambahnya.
Moskow juga mengungkapkan keterkejutan dengan pengeboman sekolah Al-Taba'een oleh Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Sabtu mengatakan tragedi semacam itu merusak upaya internasional yang bertujuan untuk meredakan situasi di zona konflik Palestina-Israel, kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.
"Kami menegaskan posisi kami yang berprinsip dan konsisten tentang perlunya ketaatan yang ketat terhadap norma-norma hukum humaniter internasional," katanya.
Zakharova menekankan bahwa serangan Israel yang menyebabkan korban di antara warga sipil di Jalur Gaza adalah "sistematis."
"Kami menyerukan kepada pihak Israel untuk menahan diri dari serangan terhadap sasaran sipil. Kami percaya bahwa tidak ada pembenaran untuk itu dan tidak akan ada pembenaran," katanya.
Juru bicara itu mencatat bahwa tindakan Israel bertentangan dengan keputusan Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum yang menuntut penghentian pertempuran di Jalur Gaza dan membangun akses kemanusiaan tanpa hambatan ke daerah kantong itu.
"Kami tegaskan kembali perlunya penerapan segera resolusi-resolusi ini, sebagaimana disyaratkan oleh Piagam PBB, yang akan memastikan pembentukan gencatan senjata jangka panjang, menyediakan bantuan yang diperlukan bagi penduduk Jalur Gaza, dan menciptakan kondisi untuk mengalihkan upaya penyelesaian konflik ke ranah politik dan diplomatik," katanya.
Setidaknya 100 warga Palestina tewas Sabtu dini hari ketika militer Israel mengebom sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj di bagian timur Kota Gaza.
Sekolah tersebut menampung penduduk yang mengungsi. Puluhan orang juga terluka dalam serangan itu.
Pesawat militer Israel menargetkan sekolah tersebut saat para jamaah sedang melaksanakan salat subuh, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan.
Serangan gencar Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan gencar Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.(anadolu)