close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: AFP
icon caption
Foto: AFP
Peristiwa
Jumat, 09 Mei 2025 22:00

India meminta X untuk memblokir lebih dari 8.000 akun, sebagian besar milik Pakistan

Desakan itu muncul sehari setelah Meta melarang halaman berita Muslim terkemuka di Instagram di India atas permintaan New Delhi.
swipe

India memerintahkan X untuk memblokir lebih dari 8.000 akun. Menurut platform tersebut mereka dengan berat hati mematuhi desakan itu yang disebut sebagai "sensor" yang diberlakukan pemerintah.

Langkah tersebut tampaknya merupakan bagian dari tindakan keras India yang menargetkan akun media sosial politisi, selebritas, dan organisasi media Pakistan di tengah meningkatnya ketegangan dan konfrontasi mematikan antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir tersebut.

Perintah tersebut, yang menurut X mencakup tuntutan untuk memblokir organisasi berita internasional dan pengguna terkemuka lainnya, muncul sehari setelah Meta melarang halaman berita Muslim terkemuka di Instagram di India atas permintaan New Delhi.

"X telah menerima perintah eksekutif dari pemerintah India yang mengharuskan X untuk memblokir lebih dari 8.000 akun di India, dengan kemungkinan hukuman termasuk denda yang signifikan dan pemenjaraan bagi karyawan lokal perusahaan tersebut," kata tim urusan pemerintah global situs tersebut dalam sebuah pernyataan.

Mereka menambahkan bahwa dalam sebagian besar kasus, pemerintah tidak menyebutkan posting mana dari akun tersebut yang melanggar hukum India, dan dalam banyak kasus lainnya, mereka tidak memberikan bukti atau pembenaran atas pemblokiran tersebut. Platform milik Elon Musk itu mengatakan tidak setuju dengan tuntutan tersebut, tetapi telah memulai proses untuk menahan akun-akun yang ditentukan di India.

“Memblokir seluruh akun tidak hanya tidak perlu, tetapi juga merupakan penyensoran konten yang ada dan yang akan datang, dan bertentangan dengan hak dasar kebebasan berbicara,” kata pernyataan itu.

“Ini bukan keputusan yang mudah, tetapi menjaga platform tetap dapat diakses di India sangat penting bagi kemampuan orang India untuk mengakses informasi.”

Langkah itu dilakukan di tengah pertempuran sengit antara India dan Pakistan, dua minggu setelah New Delhi menyalahkan Islamabad karena mendukung serangan mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India dan mayoritas Muslim yang disengketakan.

Pakistan menolak tuduhan itu.
Setidaknya 48 orang telah tewas di kedua sisi perbatasan dalam kekerasan yang meningkat sejak India melancarkan serangan udara pada hari Rabu yang katanya menargetkan “kamp-kamp teroris.”

Kedua negara saling menuduh pada hari Kamis melakukan gelombang serangan pesawat tak berawak.(aa)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan