close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Luis Rubiales. Foto: Reuters
icon caption
Luis Rubiales. Foto: Reuters
Peristiwa
Jumat, 07 Maret 2025 09:59

Jaksa penuntut meminta pengadilan ulang terhadap mantan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Rubiales

Rubiales mencium bibir Hermoso di atas panggung penyerahan medali saat timnas Spanyol wanita menjadi juara di Piala Dunia sepakbola wanita 2023 di Sydney.
swipe

Seorang jaksa penuntut Spanyol telah meminta pengadilan ulang setelah terbit putusan Pengadilan Tinggi yang menghukum Luis Rubiales. Ia tidak puas dengan vonis yang dijatuhkan hakim karena dinilai terlalu ringan.

Sebelumnya, Luis Rubiales yang merupakan mantan kepala federasi sepak bola negara itu disidang karena mencium pemain tim nasional putri Jenni Hermoso. Belakangan Hermoso membawa kasus itu ke ranah hukum karena merasa Rubiales menciumnya tanpa persetujuannya.

Bulan lalu, pengadilan memutuskan Rubiales bersalah atas penyerangan seksual dan mendendanya lebih dari 10.000 euro dalam kasus yang memicu kemarahan nasional.

Putusan itu juga membebaskannya dan tiga terdakwa lainnya dari tuduhan pemaksaan. Jaksa penuntut telah meminta hukuman penjara 2-1/2 tahun untuk mantan kepala federasi sepak bola itu.

Dalam banding yang dilihat oleh Reuters, jaksa Marta Durantez meminta agar persidangan diulang, dengan alasan bahwa bukti dan banyak pertanyaannya tidak diterima.

Ia mengatakan putusan tersebut menimbulkan "ketidakmampuan membela diri secara material yang relevan secara konstitusional, yang memengaruhi hak atas perlindungan hukum yang efektif" dan meminta hakim yang berbeda untuk mengadili ulang kasus tersebut.

"Perilaku hakim selama persidangan, menurut pendapat kami, paling tidak merusak kesan ketidakberpihakan," tulisnya.

Mengingat hakim memutuskan telah terjadi penyerangan seksual, Rubiales seharusnya dijatuhi hukuman satu tahun penjara, tambah Durantez - hukuman yang dimintanya untuk dakwaan tersebut.

Dia juga mengatakan denda dan tambahan 3.000 euro sebagai kompensasi yang diberikan kepada Hermoso sangat rendah.

"Denda ini, dengan mempertimbangkan keadaan kasusnya, menyinggung korban dan korban kekerasan seksual. Tidak diragukan lagi ini merupakan preseden buruk," kata Durantez.

Atas putusan itu, baik Rubiales maupun Hermoso mengatakan mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Rubiales mencium bibir Hermoso di atas panggung penyerahan medali saat timnas Spanyol wanita menjadi juara di Piala Dunia sepakbola wanita 2023 di Sydney. 

Ciuman itu memicu perdebatan sengit di Spanyol tentang seksisme dalam sepak bola wanita dan masyarakat Spanyol yang lebih luas. Kasus ini juga mendorong gerakan yang mirip dengan kampanye "Me Too" di media sosial.

Skandal itu kemudian membayangi kemenangan Spanyol di turnamen tersebut. (asiaone)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan