close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pembalap Marc Marquez di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat./Foto Instagram @marcmarquez93
icon caption
Pembalap Marc Marquez di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat./Foto Instagram @marcmarquez93
Peristiwa - Olahraga
Senin, 06 Oktober 2025 17:00

“Kutukan” Sirkuit Mandalika bagi Marc Marquez

Pembalap Spanyol Marc Marquez belum pernah sekalipun naik podium di Sirkuit Mandalika.
swipe

Juara dunia MotoGP 7 kali Marc Marquez harus menerima kenyataan pahit usai terjatuh pada balapan utama di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/10). Bagian belakang motor pembalap dari tim Ducati itu tersenggol motor pembalap tim Aprilia Racing, Marco Bezzechi di lap 1 tikungan 7.

Akibatnya, The Baby Alien—julukan Marquez—terlempar ke luar jalur dan masuk ke gravel (kolam kerikil), tubuhnya terseret beberapa meter. Setelah insiden itu, melalui unggahan Instagram @marcmarquez93 Marquez mengabarkan, dia langsung diterbangkan ke Madrid, Spanyol untuk penanganan medis. Dikabarkan, dia mengalami patah tulang bahu kanan. 

Berapa kali Marquez gagal finis?

Jika dihitung dengan MotoGP Grand Prix Indonesia 2025, Marquez gagal finis ke-4 kali di Sirkuit Mandalika. Pertama, waktu Mandalika pertama kali menjadi sirkuit MotoGP pada 2022, menurut Crash, Marquez mengalami gegar otak setelah terjatuh saat pemanasan. Dia lalu didiagnosis mengalami episode diplopia.

Pada 2023, Marquez juga gagal naik podium karena tersingkir dari sesi sprint race, pada musim terakhirnya bersama tim Repsol Honda. Lalu, pada 2024 Marquez mencapai finis pertama kalinya di Mandalika dengan posisi ketiga pada sprint race untuk Gresini Ducati, sebelum akhirnya kerusakan mesin sepeda motornya membuatnya terpaksa keluar dari balapan utama.

Ketika itu, dikutip dari Crash, Marquez mengalami dua kali kecelakaan saat Q2—sesi kualifikasi kedua—sehingga gagal mencatatkan waktu putaran dan harus start dari posisi ke-12. Meski begitu, dia berhasil bangkit dan tampil impresif.

Apa saja insiden yang terjadi?

Pada 2022, cuaca buruk di Mandalika membuat penyelenggara mempersingkat balapan menjadi 20 putaran—dari 27 putaran. Meski lintasan basah, menurut Motorcycle Daily, para pembalap mampu mencatatkan waktu putaran yang cukup cepat selama balapan.

Namun, Marquez mengalami kecelakaan parah saat pemanasan, yang membuatnya gegar otak. Dia langsung diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Kecelakaan saat pemanasan pagi ini sangat parah, mungkin salah satu yang terparah yang pernah saya alami. Saya pergi ke rumah sakit, dan meskipun mereka tidak menemukan masalah serius, diputuskan untuk tidak balapan. Tentu saja, ini sangat disayangkan, tetapi juga merupakan keputusan terbaik,” ujar Marquez ketika itu, dikutip dari Motorcycle Daily.

Menurut Fox Sports, saat itu dalam perjalannya pulang ke Spanyol, dia mulai mengalami gangguan pada penglihatannya. Pemeriksaan medis selanjutnya mengonfirmasi kambuhnya diplopia—penglihatan ganda—yang disebabkan kelumpuhan saraf troklearis, yakni saraf yang mengendalikan otot luar pada mata kanan.

“Rasanya seperti déjà vu,” kata Marquez di Twitter, saat itu.

“Untungnya, cedera kali ini tidak separah yang saya alami akhir tahun lalu (2021).”

Diplopia sendiri bukanlah hal baru bagi pembalap Spanyol itu. Dilansir dari Fox Sports, dia pertama kali mengalaminya pada 2011 setelah kecelakaan di Moto2, yang membuatnya kehilangan peluang meraih gelar. Cedera itu kambuh lagi di akhir tahun 2021 akibat kecelakaan saat latihan, yang juga menimbulkan gegar otak.

Pada MotoGP 2023 di Sirkuit Mandalika, musibah kembali menimpa Marquez. Menurut Speedweek, setelah putaran kedelapan, Marquez berada di posisi kesepuluh di belakang Brad Binder. Dia mengerem mendadak di tikungan 13 dengan kecepatan tinggi, dan roda depannya tergelincir.

“Ya, saya kehilangan kendali roda depan di tikungan 13, tidak ada tanda peringatan,” kata Marquez, dikutip dari Speedweek.

“Sulit dimengerti.”

Pada 2024, Sirkuit Mandalika belum juga membuat Marquez beruntung. Mesin sepeda motornya terbakar. Kala itu, saat jumpa pers, Marquez mengatakan, insiden itu seharusnya bisa ditangani dengan mudah. Namun, karena alat pemadam yang digunakan tidak sesuai, tim Gresini Ducati justru harus menanggung biaya perbaikan yang besar.

“Ada suara keras dari motor dan mesinnya langsung mati,” kata Marquez kala itu, dikutip dari The Race.

“Ketika saya melihat asap, saya memeriksanya. Dan benar saja, motor terbakar. Sangat disayangkan karena alat pemadam kebakaran di sini tidak sesuai (standar), akibatnya motor rusak total, begitu juga rem dan komponen lainnya.”

Tahun ini, seperti yang kita tahu, Marquez terlibat kecelakaan karena bagian belakang sepeda motornya tersenggol moncong sepeda motor Marxo Bezzechi. Setelah itu, pembalap Gresini Racing, Fermin Aldeguer keluar sebagai pemenang. Aldeguer menciptakan sejarah karena menjadi pemenang balapan kedua termuda setelah Marc Marquez pada 2013.

Mengapa Sirkuit Mandalika begitu berat?

Di sisi lain, pembalap Alex Marquez dan Joan Mir mengecam kondisi gravel trap di tikungan 7 Sirkuit Mandalika, tempat Marc Marquez terseret hingga patang tulang bahu. Kedua pembalap asal Spanyol itu menilai, bukan hanya kualitas kerikil tetapi juga keberadaannya. Jarak permukaan antara aspal dan gravel disebut sebagai penyebab Marquez terlempar hingga jatuh keras di sisi kanan tubuhnya.

“Bagian lintasan itu sangat berbahaya dari apa yang saya lihat,” ujar Joan Mir, yang berada tepat di belakang Marquez dan Bezzecchi, dikutip dari Motor Sport.

“Marc mungkin mematahkan tulang selangkanya karena ada perbedaan permukaan di sana. Saya juga khawatir untuk Bezzecchi, karena saat ia meluncur ke gravel, kecepatannya sangat tinggi. Saya tidak mengerti mengapa harus ada gravel di situ. Kalau aspal, justru akan lebih aman bagi kami.”

Adik Marc Marquez, Alex Marquez pun melihat kondisi gravel-nya sangat buruk. “Sudah lihat gravel-nya? Kacau sekali. Batu-batunya besar, mustahil pembalap bisa selamat tanpa cedera,” ucapnya, dilansir dari Motor Sport.

Dalam sebuah wawancara, dikutip dari Crash, Marquez menyebut selain Sirkuit Sepang di Malaysia, Mandalika adalah sirkuit yang paling sulit.

Dilansir dari Motomatters, Marquez gagal lolos otomatis ke kualifikasi kedua (Q2) karena terjatuh di tikungan 10 pada awal sesi, lalu kembali terjatuh di tikungan 5 saat sesi memasuki pertengahan pada Jumat (3/10).

Setelah berulang kali nasib buruk menimpa di Mandalika, Marquez pun seperti hilang harapan, sebelum memulai balapan pada Minggu (5/10).

“Saya memulai akhir pekan ini dengan optimis, tapi sirkuit ini memang bukan untuk saya. Yang penting sekarang, hanya melewati akhir pekan ini, lalu menunggu balapan di Australia,” kata Marquez, dikutip dari Motomatters.

Namun, takdir berkata lain. Marquez bukan cuma tersingkir di Mandalika, tetapi juga cedera parah.

Menurut GP One, Sirkuit Mandalikan punya panjang 4.301 kilometer, dengan 17 tikungan. Desain lintasannya, kecuali tikungan yang sangat tajam di tikungan ke-16, relatif lancar dan mengalir. Lintasan Mandalika punya banyak perubahan arah, dengan lima tiungan lebar yang mengalir.

Satu-satunya pengecualian adalah bagian yang menghubunkan tikungan 2 dan 3, yang terasa agak “dipaksa”. Data Brembo menunjukkan, beban rem di lintasan ini terbilang rata-rata, hanya ada dua zona pengereman keras, dan tekanan rem tidak pernah melebihi 5 kilogram. Lurus terpanjang hanya 723 meter, tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak pendek, sehingga kecepatan tinggi bukan kendala utama.

“Dengan karakteristik seperti itu, Mandalika jelas bukan lintasan yang cocok untuk gaya balap Marquez: agresif saat mengerem, lincah di tikungan, dan sangat kuat di tikungan kiri,” tulis GP One.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan