close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan bersama di media setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow, Rusia, 14 Mei 2025. Alexander Nemenov/Pool via REUTERS
icon caption
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan bersama di media setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow, Rusia, 14 Mei 2025. Alexander Nemenov/Pool via REUTERS
Peristiwa
Kamis, 15 Mei 2025 10:43

Temui Putin, PM Malaysia bahas penembakan MH17 yang tewaskan 298 orang

Anwar mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada Rabu malam bahwa ia akan terus mendesak pertanggungjawaban atas bencana tersebut.
swipe

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ia membahas jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17 dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungannya ke Moskow. Pertemuan itu digelar beberapa hari setelah laporan PBB menyatakan Rusia bertanggung jawab atas bencana tersebut.

Dewan penerbangan PBB minggu ini menemukan bahwa Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17, yang ditembak jatuh di atas Ukraina timur pada tahun 2014 selama pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina.

Moskow telah menolak temuan Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) tentang kecelakaan yang menewaskan seluruh 298 penumpang dan awak, dengan menyebut keputusan tersebut bias.

Anwar mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada Rabu malam bahwa ia akan terus mendesak pertanggungjawaban atas bencana tersebut.

"Malaysia tetap teguh dalam memastikan pertanggungjawaban dan penyelesaian yang adil bagi para korban dan keluarga mereka yang terus menanggung beban tragedi ini," katanya.

Anwar mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas, yang meliputi 196 warga negara Belanda, 43 warga negara Malaysia, dan 38 warga negara atau penduduk Australia.

Putin menyerukan penyelidikan menyeluruh dan komprehensif yang tidak dipolitisasi, kata Anwar.

"Saya sebutkan bahwa ini adalah laporan yang dibuat oleh ICAO, dan dia (Putin) menjawab bahwa sejak awal, dia telah meminta agar penyelidikan dilakukan secara independen dan menyeluruh." 

Anwar mengatakan Putin mengatakan kepadanya bahwa Rusia siap memberikan kerja samanya untuk memastikan bahwa laporan tersebut lebih kredibel atau berwibawa.

Jaksa penuntut Belanda menuduh Rusia dalam kasus pengadilan tahun 2020 mencoba menyabotase penyelidikan kecelakaan tersebut. Pengadilan kemudian menghukum dua agen intelijen Rusia dan seorang pemimpin separatis Ukraina secara in absentia atas peran mereka dalam serangan tersebut.

Anwar berada di Rusia untuk kunjungan tiga hari yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti perdagangan dan investasi, pertanian, pendidikan, kedirgantaraan, dan energi.(reuters)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan