Bamsoet ogah tambah partai koalisi

Politisi Golkar yang juga Ketua DPR Bambang Soesatyo tak ingin ada partai baru dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengharapkan adanya konfigurasi politik lama sebagaimana pemerintahan pada periode 2014-2019. Menurutnya, konfigurasi politik yang pernah ada sebelum Pilpres 2019-2024 cukup ideal dalam membangun demokrasi yang sehat.

Bamsoet khawatir jika itu berubah, maka demokrasi yang ada pada pemerintahan ke depan berjalan dengan alot. Hal tersebut dikarenakan tidak ada oposisi dan semua parpol berbondong-bondong bergabung dalam koalisi pemerintahan.

"Maka diharapkan konfigurasi politik ke depan tak berbeda jauh dengan yang sudah kita lewati kemarin. Artinya tetap ada tiga atau empat partai politik yang tetap jadi oposisi, tak masuk dalam pemerintahan dan melakukan pengawasan dengan kritik-kritik yang membangun," kata Bamsoet di Hotel Mega Pro, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Bamsoet mengungkap sebetulnya Jokowi juga tidak senang jika banyak parpol yang bergabung dalam koalisi pemerintahan. Hal tersebut berdasarkan diskusi yang telah terjadi antara Jokowi dengan Bamsoet.

Berangkat dari itu, ia mengatakan sekiranya hal tersebut juga dapat dipikirkan oleh parpol oposisi yang ingin bergabung ke dalam pemerintahan. Bamsoet mendorong agar mereka mempertimbangkan demi kelangsungan demokrasi sehat bagi bangsa.

"Jadi ayo kita bangun bersama-sama demokrasi yang sehat di sistem pemerintahan ke depan. Jangan hanya mengejar kekuasaan," papar dia.

Sebelumnya, diketahui memang ada sejumlah parpol opisisi yang hendak mendekat masuk ke dalam koalisi pemerintah. Parpol-parpol itu seperti Gerindra, Demokrat, dan PAN. 

Manuver ketiganya telah terlihat walau pengumuman sikap Presiden Jokowi dan koalisi KIK belum ada cahaya terang.