sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cawe-cawe Jokowi dukung Ganjar dan tolak Anies Baswedan

Tidak seharusnya Jokowi menggunakan pengaruh dan kekuatannya sebagai presiden untuk. menjegal bakal capres yang lain.

Gempita Surya
Gempita Surya Selasa, 25 Apr 2023 14:11 WIB
Cawe-cawe Jokowi dukung Ganjar dan tolak Anies Baswedan

Aktivis politik Denny Indrayana menyoroti keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi Pilpres 2024. Denny menyebut, Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024 merupakan ancaman bagi demokrasi.

Denny tak menampik setiap orang berhak memiliki pilihan dan preferensi pasangan calon (paslon) presiden dan wakilnya, termasuk pemimpin negara. Namun, hal itu bisa berpotensi melanggar konstitusi apabila terjadi penyalahgunaan wewenang.

"Ketika sang presiden yang sedang menjabat menyalahgunakan kewenangan dan pengaruh yang dimilikinya untuk memenangkan paslon yang didukungnya, maka sang presiden jelas-jelas telah melanggar konstitusi," kata Denny dalam keterangannya, dikutip Selasa (25/4).

Ia menuturkan, salah satu tugas utama presiden adalah memastikan setiap pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) berjalan bebas dan adil (free and fair). Sebab, menurut Denny, seorang presiden berpeluang besar memengaruhi hasil pemilu dengan kekuatan dan jaringan yang dimilikinya.

"Akibatnya, arena pertandingan tidak lagi adil bagi semua paslon, utamanya yang tidak mendapat dukungan sang presiden," ujar dia.

Hal ini, kata Denny, tercermin dari target Jokowi untuk memastikan agar penerusnya kelak dapat melanjutkan program kerja yang telah dijalankan. Denny menyebut setidaknya ada dua hal yang diinginkan Jokowi setelah masa jabatannya berakhir.

Pertama, keberlanjutan megaproyek Ibu Kota Negara (IKN). Kedua, tidak ada masalah ataupun kasus hukum yang menjerat Jokowi ataupun keluarganya.

Denny mengutip pernyataan Eros Djarot, yang menyebut Jokowi ingin memastikan dirinya akan mendarat secara aman dan nyaman, usai melepas jabatannya sebagai presiden. Sehingga, Jokowi menargetkan sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024.

Sponsored

"Keduanya adalah all the president’s men. Calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya, sebisa mungkin dieliminasi, sedari awal," tutur Denny.

Denny menuturkan, Jokowi terbaca mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Pasangan calon yang didukung Jokowi adalah Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno.

Kemudian, Jokowi juga terbaca mencadangkan sokongan kepada Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto. Menurut Denny, dukungan pencapresan Prabowo bertujuan untuk memecah suara pendukung Anies Baswedan.

"Dalam harapan Jokowi yang ideal menjadi presiden adalah Ganjar Pranowo. Tetapi kalau langkah Anies Baswedan tidak terbendung untuk menjadi capres, maka harus ada capres ketiga, dan pilihan Jokowi jatuh kepada Prabowo Subianto," ujarnya.

Denny menambahkan, Jokowi sebagai warga negara Indonesia tentunya boleh memiliki preferensi capres pilihannya. Namun, menurut Denny, tidak seharusnya Jokowi menggunakan pengaruh dan kekuatannya sebagai presiden untuk menjegal bakal capres yang lain.

"Demokrasi dan Pilpres 2024 akan dicatat sebagai pemilu yang penuh rekayasa politik yang kotor, dan itulah legacy Presiden Jokowi yang harus dihentikan, sebelum menjadi kenyataan," papar Denny.

Berita Lainnya
×
tekid