Didukung basis massa Jokowi, elektabilitas Prabowo jauhi Ganjar
Dukungan pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 kepada Prabowo mencapai 46,2% per Agustus 2023.

Gap elektabilitas antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, disebut kian lebar. Pangkalnya, basis massa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian solid mendukung Menteri Pertahanan (Menhan).
Berdasarkan hasil survei terbaru Political Statistics (Polstat) Indonesia, dukungan pemilih Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kepada Prabowo per Agustus 2023 mencapai 46,2%. Ini meningkat daripada periode Februari (38,9%) dan Mei (43,5%).
Meningkatnya dukungan tersebut membuat tingkat keterpilihan Prabowo menjadi 34,5%. Adapun Ganjar 19,9%. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu selisih tipis dengan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan (19,6%).
Peneliti senior Polstat Indonesia, Apna Permana, menyampaikan, ada beberapa hal yang mendorong basis massa Jokowi menjagokan Prabowo. Misalnya, kian kuat sinyal dukungan (endorsement) petahana dan ketidaknyamanan berada dalam koalisi PDIP.
"Sikap elite politik PDI Perjuangan, terutama [Ketua Umum] Megawati, yang cenderung konservatif dan paternalistik membuat kondisi tidak nyaman elemen-elemen pendukung Ganjar. Sikap yang disampaikan sejumlah petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum lama ini nampaknya mewakili perasaan dari unsur-unsur pendukung Ganjar lainnya," tuturnya dalam keterangannya, Rabu (9/8).
Menurutnya, dukungan maupun simpati terhadap Prabowo yang disampaikan politikus PDIP, Effendi Simbolon dan Budiman Sujatmiko, juga bisa dibaca sebagai representasi ketidaknyamanan dengan gaya kepemimpinan Megawati.
Survei ini digelar pada 28 Juli-4 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.200 responden yang telah memiliki hak pilih. Responden tersebar di 34 provinsi se-Indonesia. Mereka diwawancara langsung oleh penanya dengan memedomani kuesioner.
Responden dipilih melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistate random sampling). Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,8% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kemarau panjang dan sulitnya akses air bersih di Jakarta
Senin, 02 Okt 2023 06:08 WIB
Menanti masa depan transformasi digital usai tiktok shop hilang
Minggu, 01 Okt 2023 14:22 WIB