sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Partai Garuda: Optimis di pusat, terseok di daerah

Partai Garuda mengalami kendala soal keuangan untuk memajukan calon anggota legistatifnya di daerah.

Mona Tobing Robi Ardianto
Mona Tobing | Robi Ardianto Rabu, 18 Jul 2018 06:41 WIB
Partai Garuda: Optimis di pusat, terseok di daerah

Sadar sebagai partai politik baru, Partai Garuda fokus ke sejumlah daerah untuk memenangkan calon anggota legistatifnya. Ada dua target Partai Garuda saat ini, lolos ke parlemen dan menjadi partai yang diperhitungkan dalam kancah politik. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Garuda Abdullah Mansuri mengatakan setelah memberikan kejutan pertama yaitu berhasil lolos verifikasi Parpol, selanjutnya, dalam waktu 10 bulan mendatang partainya akan fokus ke daerah-daerah prioritas kemenangan Partai Garuda.  

Abdullah yakin partainya mampu melenggang ke parlemen dan dikenal oleh masyarakat. Klaimnya, minat tinggi caleg mendaftarkan diri ke Partai Garuda ada 870 yang melakukan pendaftaran ke Partai Garuda tapi hanya 376 calon saja yang diluluskan dan didaftarkan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI. 

Makanya, Abdullah percaya diri kalau partainya akan tumbuh besar dan diperhitungkan di kancah politik. Agar dikenal masyarakat lebih luas, strateginya menampung caleg yang masih muda dan caleg non partai yang belum duduk di parlemen. 

Rata-rata caleg Partai Garuda usianya antara 35-40 tahun. Bahkan, ada beberapa bacaleg yang berusia di bawah 25 tahun. Strategi lain, memperkenalkan partai dengan memaksimalkan peran masyarakat asli daerah untuk mengangkat kesejahteraannya. 

Maka itu, tidak ada tokoh nasional yang didorong, rata-rata merupakan tokoh daerah. Alasannya, tokoh daerah lebih dikenal di tataran masyarakat ketimbang tokoh nasional. 


Partai Garuda mendaftarkan calon anggota legistatifnya./Facebook

"Syarat tersebut menjadi prioritas kami, meski tetap mendorong kader internal," tukas Abdullah. 

Sponsored

Sementara itu, Abdullah menepis kalau partainya disokong oleh keluarga Mantan Presiden Soeharto. Ia menegaskan tidak ada tokoh-tokoh besar di balik Partai Garuda, apalagi jika dikaitkan dengan anak Presiden Soeharto. Abdullah menyebut tidak ada keluarga Cendana yang mendaftar melalui Garuda. 

"Partai ini bisa lahir dan lolos bukan karena tokoh besar," katanya. 

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana merinci dari 376 caleg yang didaftarkan, sebanyak 195 adalah laki-laki. Lalu, 181 perempuan.

Artinya, keterwakilan perempuan sebesar 48,1%. Adapun jumlah caleg Partai Garuda tersebar di 80 daerah pemilihan (dapil) dan caleg perempuan berada di 48 dapil prioritas.

Terseok pendanaan 

Di sisi lain, di Sukabumi, Jawa Barat justru Partai Garuda tidak akan ikut dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dikarenakan seluruh bakal calon anggota legislatif di DPRD Kabupaten Sukabumi tidak siap keuangannya. Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Sukabumi Nanang Suryadi memastikan tidak akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sukabumi karena seluruh bacaleg membatalkan pencalonannya. 

Seharusnya pada hari terakhir (17/7) pendaftaran KPU, Partai Garuda mendaftarkan seluruh bacalegnya. Namun karena calonnya membatalkan pencalonannya, sehingga urung melakukan pendaftaran. 

Mengaku tidak kecewa dengan langkah yang diambil bacalegnya tersebut, Nanang tetap menyayangkan perjuangan jajarannya yang telah berupaya agar partai ini lolos verifikasi dan dinyatakan bisa mengikuti Pileg 2019.

"Mau bagaimana lagi, sebab biaya untuk menjadi anggota legislatif tidaklah kecil karena setiap bacaleg harus merogoh pesaknya sendiri untuk membuat kaus dan alat peraga kampanye serta atribut lainnya," keluh Nanang seperti dikutip Antara

Apalagi sosialisasi pencalonan kepada masyarakat pun butuh ongkos besar, misalnya, ongkos transportasi dan makan. Karena tidak ditunjang dengan keuangan yang memadai, opsi pembatalan caleg dipilih. Meski begitu, gagal ikut pileg tetap menjaga silaturahmi antarpengurus, kader dan simpatisannya. 

Berita Lainnya
×
tekid