sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perlawanan keras Amien Rais atas Zulkifli Hasan

Kemenangan Zulhas dinilai Amien berbau kecurangan.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Kamis, 27 Feb 2020 06:32 WIB
Perlawanan keras Amien Rais atas Zulkifli Hasan

Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais rupanya belum bisa menerima hasil keputusan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara dua pekan lalu. Hal itu nampak melalui unggahan video berdurasi 07:40 di akun instagram resminya, @amienrsisofficial.

Pada video itu, Amien meminta kepada pemerintah agar yang memiliki wewenang untuk tidak mengesahkan terlebih dahulu hasil keputusan kongres.

"Jadi karena itu, saya minta pemerintah yang berwenang jangan dulu mengesahkan hasil Kongres Nasional PAN yang demikian gawat. Maaf, memalukan," papar Amien dalam video yang diunggahnya Rabu (26/2) itu.

Alasannya, jelas Amien lantaran kemenangan Ketua Umum terpilih PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) berbau kecurangan. DPP di bawah Zulhas, jelang kongres tersebut diklaim Amien telah melakukan banyak pelanggaran pasal-pasal AD/ART partai.

Bukan hanya itu, Amien juga mengatakan Zulhas telah memonapoli Kongres V PAN. Misalnya, dengan cara menyelundupkan 100% Steering Comite (SC) Kongres PAN dari kubunya.

Zulhas juga ditudingnya telah sengaja mempercepat estimasi waktu proses pendaftaran Ketua Umum (Ketum) agar persiapan kompetitornya tidak bisa optimal.

"Jadi, ini kejanggalan. 17 DPD di-Plt, kemudian di seluruh Munaslub dalam tempo kurang dari 10 hari, deadline-nya 31 januari. Padahal 10 Februari kongres," kata Amien.

Selain kecurangan, Amien juga menyoroti keonaran yang terjadi dalam Kongres V PAN. Hal ini membuat dirinya, selaku pendiri PAN malu.

Sponsored

Kongres V PAN kemarin, lanjut Amien, tak ubahnya tontonan demokrasi terburuk sepanjang sejarah PAN, bahkan sepanjang sejarah perhelatan kongres partai politik di Indonesia.

Mantan Ketua MPR ini menganalogikan situasi Kongres V PAN seoalah-olah kongres para teroris. Baku hantam dan kerusakan barang-barang menjadi tesisnya.

Apalagi, sambung Amien, ada kejanggalan pula dalam keonaran itu. Menurutnya, kerusuhan terjadi lantaran banyaknya penyusup di luar partai PAN yang memprovokasi.

Ia juga mengaku miris ketika melihat aparat kepolisan yang menjaga keamanan kongres. Sebanyak 1300 polisi dikerahkan di halaman hotel, lobi, seluruh lorong lobi.

"Peserta kongres yang enggak pilih itu 590 yang datang, polisinya 1300. Seolah-olah satu orang diawasi 2 polisi. Dan yang lebih berat lagi, yang ini harus dituntaskan, kita minta pertanggungjawaban saudara Ketua kemarin ini, ya bagaimana mungkin ada puluhan penyusup badannya besar ada tato," ungkap Amien.

Imbas dari keonaran itu, 39 kader PAN pendukung Mulfachri, kata Amien menderita luka ringan. Sementara 6 orang kader luka berat. Amien mengaku sangat sedih, bahkan tidak menitikan air mata.

"Saya pendiri utama PAN, dalam hati betul-betul menangis. Bagaimana PAN yang saya dirikan dengan teman-teman yang progresif dulu berakhir menjadi sebuah partai ugal-ugalan. Jadi ini saya betul marah ikhlas. Saya tidak marah emosional, tapi harus diperbaiki," papar dia.

Oleh karena itulah Amien meminta pemerintah tidak mengesahkan hasil Kongres V PAN. Amien menegaskan, dirinya akan menjelaskan dan memberitahukan bukti-bukti yang ia pegang.

Lebih jauh, Amien pun mengingatkan kepada Zulhas jangan sampai ia memakai cara-cara curang lagi dalam kongres. Jika demikian masih terjadi, Amien percaya PAN akan hancur di tangan besannya itu.

"Jadi pesan saya kepada Pak Zulkifli Hasan, tolong Pak Zul jangan dilanjutkan cara-cara yang kemarin itu. Kalau anda melanjutkan, itu dalam bahasa asingnya membuat recipe of destruction, recipe for disaster. Resep kehancuran PAN itu akan ada di tangan anda," urainya.

Diketahui, Amien mengunggah video tersebut sekitar pukul 18.00 WIB. Namun demikian, selang satu jam akun @amienraisofficial telah menghapusnya.

Hingga kini, Alinea.id belum mendapat konfirmasi dari loyalis Amien atau pengurus-pengurus partai berlambang matahari putih tersebut.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid