sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertemuan Anies-Andika dinilai sebuah sinyal, AHY kandas?

Posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri apalagi dengan masuknya namanya sebagai cawapres potensial.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 17 Okt 2022 14:56 WIB
Pertemuan Anies-Andika dinilai sebuah sinyal, AHY kandas?

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, pertemuaan Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Sabtu (15/10), bukan sekadar pertemuan biasa. Pertemuan tersebut memiliki sinyal sendiri di balik posisi Anies yang sudah menjadi bakal calon presiden dari Partai Nasdem dan Andika Perkasa yang juga masuk sebagai bursa bakal calon wakil presiden.

"Anies dan Andika ini memiliki beberapa arti. Pertama, Anies tentu berpikir sedang mempersiapkan cawapres di Pilpres 2024 dari latarbelakang yang kuat, salah satunya militer," kata Arifki di Jakarta, Senin (17/10).

Menurutnya, posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri. Apalagi, nama Andika juga masuk sebagai bakal cawapres potensial.

Kedua, kata Arifki, sebagai alumni kampus Amerika Serikat, pembicaraannya bisa jadi terkait nostalgia atau meminta dukungan Andika jika Anies resmi maju sebagai cawapres. Ketiga, ini sinyal kepada lawan-lawan Anies di Pilpres 2024, kalau ia sudah siap terjun membangun kekuatan untuk pencapresannya.

"Pertemuan Anies dan Andika ini kan di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini bisa diartikan, Anies lagi berpamitan dengan Andika. Tetapi, Andika ini kan namanya juga masuk sebagai cawapres. Ya, bisa jadi ini sinyal Anies kepada lawan-lawan politiknya di 2024 kalau ada potensi Anies dan Andika berduet sebagai capres dan cawapres," ujar Arifki

Menurut Arifki, duet Anies-Andika tentu memiliki peluang yang besar karena posisi Andika yang saat ini sebagai panglima TNI, sehingga kolaborasi sipil-militernya terwakili. Namun, Anies akan semakin sulit mendapatkan rekomendasi dari partai koalisi lainnya, seperti Partai Demokrat dan PKS yang berencana akan mendukung Anies sebagai capres di Pilpres 2024.

Demokrat tentu akan terus mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies, meskipun tantangannya masih terkandala dengan komitmen yang didapatkan oleh PKS.

Sebab, lanjut dia, karena efek ekor jas Anies lebih kuat ke Nasdem. Demokrat diuntungkan jika AHY yang diusung sebagai cawapres. Selain itu, popularitas AHY yang lebih tinggi dibandingkan Andika dan ditambah dengan latarbelakangnya dari militer dan ketua umum Partai Demokrat.

Sponsored

"Andika dan AHY ini kan sama-sama militer. Tetapi, kita harus akui AHY diuntungkan karena memiliki popularitas yang lebih tinggi dari Andika dan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Andika bisa saja menjadi cawapres Anies, jika Demokrat-PKS sepakat mengusung cawapres Anies dari luar partai mereka. Peluang ini amat besar nih, tetapi lobi-lobi makin lebih lama nih jika Demokrat benar ikut mendukung Andika," pungkas Arifki. 

Berita Lainnya
×
tekid