sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peta politik 2024 rumit, Anies berpotensi redup dari perbincangan capres

Elektabilitas Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil percuma tanpa restu parpol.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 22 Mar 2021 18:28 WIB
Peta politik 2024 rumit, Anies berpotensi redup dari perbincangan capres

Survei Indikator Politik Indonesia menyebut anak muda atau milenial lebih menjagokan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dibandingkan 16 nama lain sebagai calon presiden (capres). Survei Indikator Politik Indonesia itu dipublikasikan Minggu (21/3).

Meski demikian, jalan Anies untuk menjadi capres tidak akan mulus, terlebih bila Pilkada DKI Jakarta digelar pada 2024 atau tak digelar pada 2022 mendatang. Nama mantan Menteri Pendidikan itu bisa saja redup lantaran kehilangan panggung politik menyusul posisinya bakal digantikan Pelaksana tugas (Plt) gubernur hingga 2024.

Namun, menurut pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, hal itu bergantung pada pada Anies dalam menjaga pamor elektabilatasnya.

"Tergantung Anies apa bisa mempertahankan pamor elektabilitasnya pasca-tak jadi gubernur 2022 nanti. Salah satunya dengan menciptakan momentum politik untuk tetap berada di orbit perbincangan capres," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada Alinea, Senin (22/3).

Ini, sambung Adi, tak mudah karena mulai 2022 akan jadi pasar terbuka bagi semua kandidat lain yang bergairah maju untuk menjadi calon presiden. "Calon yang bisa dari kalangan menteri dan pastinya calon dari ketua umum partai politik. Nama-nama yang muncul di survei mesti kerja ekstra terutama untuk dapatkan dukungan parpol," bebernya.

Dalam survei Indikator Politik Indonesia itu nama Anies Baswedan mendulang peringkat pertama dengan persentase 15, 2%, disusuk nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubenur Jawa Barat Ridwal Kamil. Masing-masing 13,7% dan 10,2%. Namun, kata Adi, tak ada guna bila tidak ada dukungan partai politik terhadap ketiganya.

"Tak ada guna elektabilitas Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil kalau tak bisa yakinkan ada parpol siap usung. Apalagi pada saat bersamaan, banyak ketua umum parpol 99% bakal maju untuk mengamankan suara pileg," terangnya.

Misalnya, sambung Adi, Ketum Gerindra Prabowo, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang pastinya terang diusung kader internal untuk maju "nyapres".

Sponsored

"Begitu pula dengan PDI-P yang belum tentu ke Ganjar karena saat bersamaan ada Puan yang juga diproyeksikan maju. Jadi, peta 2024 sebenarnya rumit. Tak semudah membaca temuan berbagai survei. Karena bisa jadi nama capres versi survei itu hanya angin surga, sulit dapat dukungan parpol yang secara riil sangat menentukan," pungkasnya.

Kemarin, Indikator Politik menyebut anak muda lebih menjagokan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dibandingkan 16 nama lain sebagai calon presiden (capres). Demikian hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dipublikasikan Minggu (21/3).

"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Survei nasional suara anak muda ini, dengan rentang usia 17-21 tahun, dilaksanakan pada 4-10 Maret 2021 dan Melibatkan 1.200 responden yang dihubungi melalui sambungan telepon. Rerata simpangan (margin of error) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Penelitian dilakukan dengan metode acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indaktor Politik Indonesia pada Maret 2018-Maret 2020.

Berita Lainnya
×
tekid