sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo dinilai hanya basa-basi soal tak harus jadi capres

 Prabowo menegaskan, untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024 tidak harus dirinya.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 03 Jun 2022 15:49 WIB
Prabowo dinilai hanya basa-basi soal tak harus jadi capres

Pengamat komunikasi politik, Ujang Komnarudin menilai, pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengklaim tidak harus dirinya yang menjadi calon presiden hanya basa-basi politik belaka. Setidaknya, bagi Ujang, ada tiga indikasinya kenapa Prabowo dinilai hanya berbasa-basi.

Pertama, petinggi Partai Gerindra sudah sejak awal menyatakan capres dari partainya hanya Prabowo. Pendampingannya yang menjadi cawapres masih bisa dikompromikan. 

"Karena itu, bagi Gerindra, Prabowo sebagai capres sudah harga mati. Tidak ada  tawar menawar terkait hal itu," ujar Ujang dalam keterangannya, Jumat (3/6).

Menurut Ujang, sikap tegas itu juga terungkap saat kadernya Sandiaga Uno marak diberitakan layak menjadi capres. Petinggi Gerindra langsung menegaskan tidak ada capres selain Prabowo yang akan diusung partainya. Ujang berpendapat, sikap tegas petinggi Gerindra itu tidak pernah dianulir oleh Prabowo. 

"Hal ini menjadi indikasi kuat kalau Prabowo memang tetap ingin maju kembali pada Pilpres 2024 sebagai capres," kata Ujang.

Indikasi kedua, lanjut Ujang, elektabilitas yang tinggi membuat Prabowo semakin percaya diri untuk maju kembali menjadi capres. Dengan kerapnya elektabilitas Prabowo pada peringkat pertama, membuat dirinya dan partainya lebih yakin memenangkan kontestasi pilpres 2024.

Indikasi ketiga, Gerindra dengan perolehan kursi tiga besar di DPR, tentu tidak menginginkan ketua umumnya tidak mencalonkan sebagai capres. Perolehan kursi DPR yang tinggi membuat Gerindra merasa sangat layak mengusung kadernya menjadi capres.

"Hal itu diperkuat lagi dengan tingginyanya elektabilitas kadernya. Jadi, logika politik partai Gerindra sangat logis mencalonkan Prabowo menjadi capres," ungkap Ujang.

Sponsored

Ujang mengatakan, logika politik itu juga tentunya ada di benak Prabowo. Prabowo menilai dirinya sangat layak menjadi capres serts partainya berhak dan sangat layak untuk mengusungnya.

"Jadi, sangat kontralogika bila Prabowo akan merelakan capres kepada orang lain.  Ia dan partainya justeru pilpres 2024 menjadi momentum untuk presiden sesungguhnya," pungkas Ujang.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menegaskan, untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024 tidak harus dirinya. Menurut Prabowo, Partai Gerindra masih terbuka untuk mengusung kandidat lain.

Bahkan, dirinya pun tak akan memaksakan untuk harus kembali maju sebagai capres. Menurut Prabowo, siapa saja yang mampu dan memenuhi syarat, layaknya menjadi capres.

"Ya enggak harus Prabowo, ya kan. Siapa saja," ujar Prabowo dalam konferensi usai bertemu Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem, Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Rabu (1/6).

Prabowo menjelaskan kriteria sosok capres yang akan diusung pihaknya dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang. Ia menyebut, Partai Gerindra akan mengusung sosok yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), sehat jasmani serta rohani dan berkomitmen setia kepada Pancasila. Selain itu, yang bersangkutan mampu secara intelektual, fisik dan kemampuan ekonomi.

"Kalau kriteria, WNI, sehat jasmani dan rohani. Tetapi intinya saya kira harus ada sosok yang sungguh-sungguh komitmen dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tetapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting, dan kalau bisa yang berpengalaman," kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo mengajak anak-anak muda agar mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara, termasuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden mendatang.

Berita Lainnya
×
tekid