close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menggunakan jas Golkar usai diperkenalkan sebagai kader di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Rabu (18/1/2023). Twitter/@airlangga_hrt
icon caption
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menggunakan jas Golkar usai diperkenalkan sebagai kader di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Rabu (18/1/2023). Twitter/@airlangga_hrt
Politik
Kamis, 26 Januari 2023 22:11

Gabung Golkar, Ridwan Kamil ancam suara Prabowo dan Anies di Jabar

Jabar merupakan kantong suara Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.
swipe

Bergabungnya Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, dengan Partai Golkar diklaim bakal menggerus dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan calon presiden (capres) Partai NasDem, Anies Baswedan, di "Bumi Pasundan". Ini tecermin dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam setahun terakhir.

Dalam survei SMRC periode Desember 2021, dukungan kepada Prabowo di Jabar mencapai 34,5%. Sementara itu, Emil, sapaan Ridwan, meraih 17,4%, disusul Anies 16%, dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, 13,8 persen.

Setahun berselang, dalam riset SMRC periode Desember 2022, suara Prabowo menyusut tersisa 20,8%, lalu Anies menjadi 22,5%, dan Emil 20,2%. Ganjar tetap di peringkat buncit dengan 16,1%.

"Jika tiga tokoh ini bersaing, Prabowo, Anies, maupun Ridwan Kamil tidak bisa menang dominan," ucap pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam keterangannya, Kamis (26/1).

Menurut Saiful, perubahan tersebut menunjukkan pemilih Jabar tidak solid pada satu tokoh. Meskipun demikian, Emil dapat menghambat suara Prabowo dan Anies.

"Itu nilai politik elektoral dari Ridwan Kamil," pungkasnya. Dirinya melanjutkan, jika Emil dipasangkan dengan Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pasangan ini bisa fokus dan memaksimalkan dukungan dari daerah lain. 

Ridwan Kamil resmi menjadi kader Golkar per Rabu (18/1) lalu. Ini ditandai dengan prosesi pemberian kartu tanda anggota (KTA) kepada eks Wali Kota Bandung itu oleh Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto.

Dalam kesempatan tersebut, Emil menegaskan, dirinya takkan maju pada Pilpres 2024. Pangkalnya, harus tunduk dan patuh kepada keputusan Golkar, yang telah menetapkan Airlangga sebagai capres.

"Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Pak Airlangga di pilpres. Karena saya anggota Partai Golkar, ya, artinya saya harus mengamankan itu," katanya.

Di sisi lain, Jabar merupakan kantong suara Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019. Masing-masing dengan 14.167.381 suara (59,78%) dan 16.077.446 suara (59,93%).

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan