sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei IPO: Sandi paling disukai, elektabilitas Prabowo kian merosot

Peningkatan elektabilitas Sandiaga Uno dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya karena kejenuhan publik atas ketokohan Prabowo.

Hermansah
Hermansah Sabtu, 04 Des 2021 10:50 WIB
Survei IPO: Sandi paling disukai, elektabilitas Prabowo kian merosot

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) terbaru menemukan, Prabowo Subianto yang digadang-gadang kembali diusung Gerindra dalam kontestasi Pilpres 2024, ternyata elektabilitasnya kian merosot. Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, elektabilitas Prabowo Subianto hanya sebesar 8,4%, berada di urutan ke lima dari 30 nama yang dinominasikan.

Namun rekan separtainya, Sandiaga S Uno berhasil menduduki posisi ke dua dengan angka elektabilitas sebesar 13,8%. Bahkan, dalam skema tokoh menteri paling di sukai, Sandiaga Uno berhasil menduduki posisi puncak dengan tingkat kesukaan publik sebesar 86%, di susul Tri Rismaharini 82%, baru kemudian Prabowo Subianto sebesar 77%.

“Membaca tingkat popularitas, elektabilitas dan penerimaan publik terhadap tokoh-tokoh potensial, terutama Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto. Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan Prabowo," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/12).

Dalam pandangan Dedi, peningkatan elektabilitas Sandiaga Uno dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya karena kejenuhan publik atas ketokohan Prabowo, dan meningkatnya harapan publik agar Sandiaga Uno menggantikan posisi Prabowo. Juga, dipengaruhi tren pemilih yang cenderung menyukai tokoh muda.

Dalam presentasi IPO terlihat jika popularitas Sandiaga Uno sebesar 87%, berada di bawah Prabowo Subianto yang memperoleh angka popularitas sebesar 94%. Tetapi dari sisi kesukaan publik, Sandiaga Uno lebih unggul dibanding Prabowo.

“Memang terlihat ada ceruk persentase sekira 15% sampai 17% yang tidak suka pada Prabowo, sehingga kelompok ini rentan mempromosikan anti-Prabowo. Sementara Sandiaga Uno, belum memiliki pembenci yang sedemikian kuat sebagaimana yang dimiliki Prabowo, ini tentu dilematis," ucap Dedi Kurnia Syah.

Dalam survei terbaru IPO ini, Prabowo hanya berada di urutan ke 5, berada di bawah Agus Harimurti Yudoyono yang memperoleh angka keterpilihan 10,2%, Ganjar Pranowo dengan 11,6%, Sandiaga Uno sebesar 13,8%, serta posisi teratas Anies Baswedan 21,3%.

Zulkifli Hasan kejar elektabilitas Ridwan Kamil, meninggalkan Puan Maharani.
Paparan survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) juga menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menguat. Bahkan mulai mendekati perolehan elektabilitas Ridwan Kamil yang selama ini konsisten berada di dalam 5 besar tokoh nasional populer.

Sponsored

Zulkifli Hasan dalam simulasi keterpilihan 30 tokoh yang ditawarkan, menduduki posisi ke tujuh dengan angka 4,2%, meninggalkan elite parpol PDIP cukup jauh, yakni Puan Maharani yang hanya memperoleh 2,9%. Zulkifli Hasan tepat di bawah Ridwan Kamil yang memperoleh angka keterpilihan 7,5% pada posisi ke enam.

Sementara nama lain yang terbiasa di urutan teratas terjadi perubahan, Ganjar Pranowo hanya sanggup berada di urutan ketiga dengan 11,6%, tertinggal dari Sandiaga Salahudin Uno pada urutan ke dua dengan 13,8%, dan posisi puncak diduduki Anies Baswedan sebesar 21,3%.

“Situasi ini menggambarkan jika popularitas di dunia maya, belum tentu sinergi dengan realitas di masyarakat secara umum. Bisa kita ambil contoh, Zulkifli Hasan selama ini hampir tidak pernah masuk dalam nominasi bahkan 10 besar, tetapi ketika IPO menawarkan kepada publik dalam survei, ia cukup dikenal dan disukai, tentu berimbas pada peningkatan elektabilitas," kata peneliti utama IPO Catur Nugroho.

Lebih lanjut, Catur Nugroho menuturkan jika nama-nama tokoh yang ditawarkan pada publik hanya 15 nama, tidak banyak mengubah posisi, tetapi memengaruhi angka presentase. Zulkifli Hasan dengan 4,3% tetap konsisten lebih unggul dari Puan Maharani sebesar 3,5%. Berkurangnya 15 nama berpengaruh signifikan pada perolehan angka pada Ganjar Pranowo menjadi 14,8% lebih unggul dari Sandiaga Uno yang hanya 13,9%.

“Beberapa tokoh yang hilang dari simulai 30 nama, semisal Tri Rismaharini, Luhut Binsar Pandjaitan, atau Andika Perkasa, mengalihkan pilihan pada Ganjar Pranowo. Itulah sebab ia kembali ungguli Sandiaga Uno," kata Catur Nugroho.

Menurut Catur, bertahannya posisi Zulkifli Hasan di posisi kelas tengah menandai keberhasilan konsolidasi ditingkat masyarakat. Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi pada keterpilihan Puan Maharani, meskipun ada peningkatan tetapi masih cukup tertinggal. Sementara Airlangga Hartarto justru cenderung kembali menurun.

“Bisa saja apa yang terjadi di kelas masyarakat berbeda, antara riuhnya media sosial dengan riuhnya realitas. Sehingga Zulkifli Hasan mampu menembus perolehan kelas menengah, jauh lebih baik dibanding Puan Maharani atau Airlangga Hartarto," ucap dia.

Berita Lainnya
×
tekid