sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sandiaga Uno bersitegang dengan Agus Harimurti Yudhoyono

Cawapres 02 Sandiaga Uno bersitegang dengan Agus Harimurti Yudhoyono terkait kampanye Pilpres 2019.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 14 Nov 2018 23:06 WIB
Sandiaga Uno bersitegang dengan Agus Harimurti Yudhoyono

Cawapres 02 Sandiaga Uno bersitegang dengan Agus Harimurti Yudhoyono terkait kampanye Pilpres 2019.

Partai koalisi Indonesia Adil Makmur pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tengah berselisih paham. Kali ini, dengan Partai Demokrat.

Selisih paham itu berawal dari Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dia menagih janji Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi sebagai mitra koalisi.

"Pak SBY berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabawo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi," paparnya di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/11).   
 
Tidak hanya kepada Presiden RI ke-6 SBY, Muzani juga menagih janji Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Muzani menuding, sampai saat ini putra sulung SBY itu belum kunjung berkampanye dengan Sandiaga Uno seperti yang dijanjikan.

"Sudah beberapa kali janjian tapi kemudian belum pas. Pada waktu yang ditentukan, kemudian ternyata AHY ada jadwal lain," urainya.

Tak berselang lama, Juru Bicara Kogasma Putu Supadma Rudana, membantah tudingan itu. Menurut dia, justru pihak Prabowo-Sandilah yang tak memiliki kejelasan dalam melakukan upaya kampanye bersama.

Putu merinci kronologis kejadian yang berlangsung sejak bulan lalu. Pada 12 September 2018, terjadi pertemuan AHY dengan Sandi di Kediaman SBY, Megakuningan Timur. Saat itu Cawapres Sandiaga Uno berjanji banyak hal di hadapan SBY dan Prabowo.

"Setelah berjanji banyak hal Sandiaga Uno meminta kesediaan mas AHY untuk ikut bersafari dengan Sandiaga Uno, mas AHY menyanggupi. Tapi mas Sandiaga Uno bukan hanya tak ada itikad baik untuk menempati janji-janji itu, tetapi juga tak pernah melakukan komunikasi lagi dengan mas AHY," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id pada Rabu (14/11) malam.

Sponsored

Padahal menurut Putu, AHY telah menunjukkan dukungannya kepada Prabawo-Sandi dengan bersedia duduk sebagai Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabawo-Sandi.

"Sekarang pertanyaannya terbesar kami, seberapa serius Mas Sandiaga Uno berjuang untuk menang ketika duduk bersama antara para Anggota Dewan Pembina saja tak pernah dilakukan, sehingga tak jelas siapa akan berbuat apa," ungkapnya.

Di sisi lain, Demokrat harus menyelamatkan kursi parlemen karena tak memiliki calon presiden dan wakil presiden yang berlaga di Pilpres 2019.

"Jadi prioritas pertama ada pada partai baru kemudian Capres dan Cawapres. Hal ini dilakukan bukan hanya oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai-partai lainnya. Inilah pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan, sehingga bagi partai yang tak memiliki Capres dan Cawapres harus bekerja keras karena tak memiliki pengaruh langsung efek elektoral," paparnya.

Untuk itu, sambungnya, jika memang Prabowo-Sandi ingin serius memenangkan Pilpres 2019, Putu Supadma menyarankan agar Prabawo dan Sandi dapat merealisasikan janji-janjinya.

"Jika benar pasangan ini serius untuk menang, maka janji-janji yang pernah diucapkannya agar direalisasikan bukan janji dibayar dengan janji," tuturnya.

Selain itu, Putu juga mengingatkan agar Gerindra tak banyak mengeluh dalam menghadapi Pilpres 2019. Sehingga, memaksa partai koalisi lainnya untuk melakukan segala hal.

"Kami meminta kepada Partai Gerindra agar tak banyak mengeluh kepada publik dan meminta partai lain, untuk melakukan ini itu karena hanya membuka aib Partai Gerindra sendiri," jelasnya.

Lebih lanjut, Putu meminta kepada pasangan Prabowo-Sandi untuk duduk bersama untuk menyelesaikan polemik kedua partai ini. 

"Kami mengajak duduk bersama bersama untuk merealisasikan janji-janji yang sudah dibuat oleh pasangan Prabowo-Sandi. Kami mendesak untuk segara dilakukan konsolidasi agar pekerjaan dan hasilnya lebih lebih produktif," pungkasnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Bukan sulap, bukan sihir, tapi magic... amazing gak tuh!

A post shared by Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) on

Berita Lainnya
×
tekid