sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi kubu Prabowo-Sandi genjot pertumbuhan ekonomi 6,5%

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak main-main dengan target pertumbuhan ekonomi yang dibidik sebesar 6,5% jika kelak terpilih.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Senin, 12 Nov 2018 15:55 WIB
Strategi kubu Prabowo-Sandi genjot pertumbuhan ekonomi 6,5%

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak main-main dengan target pertumbuhan ekonomi yang dibidik sebesar 6,5% jika kelak terpilih.

Anggota tim penelitian dan pengembangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, mengatakan target pertumbuhan ekonomi pada 2020 jika terpilih dapat mencapai 6,5%.

Dia mengakui, target sebesar 6,5% terbilang ambisius dan sulit dikejar. Sebab, dalam lima tahun terakhir, Indonesia belum pernah menyentuh angka pertumbuhan hingga lebih dari 5,5%.

"Siapa pun tidak akan mudah untuk menumbuhkan ekonomi 6,5% itu karena lima tahun terakhir memang tak pernah melebihi 5,2% atau 5,4%," kata Sudirman Said usai diskusi publik di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (12/11).

Strategi yang akan diterapkan oleh pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 adalah fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terutama untuk membuka lapangan kerja dan stabilitas harga pangan.

Pertumbuhan ekonomi akan dipacu oleh anggaran belanja yang masih didominasi pengeluaran gaji pegawai. Namun, kubu Prabowo-Sandi juga mengaku tak dapat berbuat banyak untuk menekan belanja pegawai.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menguraikan, yang bisa dilakukan adalah menggenjot dana belanja modal terutama untuk investasi infrastruktur. Sudirman menyebut investasi infrastruktur tidak bisa dilakukan secara sporadis, tetapi harus lebih terukur.

"Coba bayangkan banyak sekali proyek yang diresmikan. Namun demikian, enggak jalan karena terburu buru ingin segera menuai hasil pemberitaan. Itu yang harus diperbaiki," kata mantan calon gubernur Jawa Tengah ini.

Sponsored

Dari sisi konsumsi, Paslon Prabowo-Sandi menjanjikan untuk stabilitas harga kebutuhan pangan bagi masyarakat. Penyediaan pangan, akan dipacu dari produksi mandiri tanpa bergantung dari impor.

Akan tetapi, dia menampik klaim dari Prabowo Subianto yang menyebut tidak akan melakukan impor barang apapun. Menurutnya, dalam jangka pendek masih akan mengimpor teknologi dan mesin sebagai bahan berporduksi.

Sementara untuk menggenjot pendapatan negara, Sudirman menuturkan akan menyederhanakan struktur pajak. Sejumlah sektor akan diberikan insentif pajak disertai perluasan basis agar menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru.

Adapun, Sudirman menambahkan, untuk posisi menteri-menteri ekonomi yang akan duduk di kabinet Prabowo-Sandi bakal berasal dari teknokrat. Sektor energi, fiskal, UMKM, industri, pertanian, dan perdagangan, akan dikelola oleh teknokrat-teknokrat andal yang dimiliki oleh Indonesia.

"Teknokrasi kan berbicara dengan data yang didasari profesionalisme. Kedepannya persoalan ekonomi kita harus diisi oleh teknokrat terbaik yang kita punya," tegasnya.

Berita Lainnya
×
tekid