close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengakui jika melapor kepada Presiden Jokowi soal PAN mendukung Prabowo pada Pilpres 2024. Dokumentasi Partai Gerindra
icon caption
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengakui jika melapor kepada Presiden Jokowi soal PAN mendukung Prabowo pada Pilpres 2024. Dokumentasi Partai Gerindra
Politik
Senin, 28 Agustus 2023 21:57

Zulhas akui lapor Jokowi soal PAN dukung Prabowo, tetapi...

"Namanya pembantu presiden, ya, lapor. Apalagi, pilpres, masa enggak lapor?"
swipe

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengakui bahwa melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal keputusan mengusung Prabowo Subianto sebagai kandidat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalihnya, menjadi pembantu presiden.

bahwa pihaknya melapor kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait bergabung-nya partai itu dengan koalisi pendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto.

"Saya ini, kan, pembantu presiden. Pak Prabowo juga," ujarnya dalam sambutannya pada pembukaan Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta, Senin (28/8). "Pembantu presiden itu mengawinkan anak saja lapor."

Zulhas, sapaannya, merupakan Menteri Perdagangan (Mendag) pada Kabinet Indonesia Maju. Adapun Prabowo menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).

"Betul enggak, Pak Prabowo? Kalau keluar negeri, lapor [presiden] enggak, Pak [Prabowo]? Lapor. Namanya pembantu presiden, ya, lapor. Apalagi, pilpres (pemilihan presiden), masa enggak lapor?" tuturnya.

Lebih jauh, Zulhas berpendapat, Jokowi merupakan pemimpin sukses sejak menjadi wali kota, gubernur, hingga kepala negara. Karenanya, PAN turut mendiskusikan tentang koalisi dengan Jokowi.

"Beliau itu bagaimana enggak kita ajak diskusi? Wali kota hebat, dari Solo jadi gubernur [DKI] menang, jadi presiden 2 kali menang mutlak, hebat enggak? Maka, Pak Prabowo kasih gelar maestro," urainya.

Kendati demikian, Zulhas mengklaim, Jokowi tidak memberikan arahan kepadanya maupun PAN menyangkut koalisi pilpres.

Diketahui, PAN mulainya bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam menghadapi Pilpres 2024. Namun, koalisi ini belakangan bubar dengan sendirinya seiring adanya perbedaan dukungan calon presiden (capres).

PPP yang mulanya secara terbuka mengusung kandidat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Seiring waktu, giliran PAN bersama Partai Golkar mendukung pencapresan Prabowo.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan