Asuransi jiwa terapkan teknologi digital gaet milenial

Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia khususnya kepada segmen milenial terbilang masih cukup rendah.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong seluruh anggotanya untuk menerapkan teknologi digital. / Antara Foto

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong seluruh anggotanya untuk menerapkan teknologi digital. Ketua AAJI Budi Tampubolon mengatakan saat ini, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia terbilang masih cukup rendah, sementara penetrasi penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. 

Hal tersebut menurut Budi merupakan suatu kesempatan bagi industri asuransi jiwa. "Transformasi digital merupakan kunci penghubung untuk kedua hal tersebut," kata Budi di Bali, Jumat (27/9).

Budi mengatakan besarnya potensi pasar industri asuransi di Indonesia ini harus segera digarap. Dia optimistis kemudahan teknologi saat ini dapat mendorong percepatan penetrasi pasar khususnya anak-anak milenial.

Sebelumnya, AAJI bekerja sama dengan Nielsen juga telah melakukan survei khusus terkait pandangan generasi milenial terhadap asuransi dan kebutuhan pada masa depan.

Dari hasil survei itu, terlihat bahwa segmen milenial dengan usia 25-38 tahu sudah memahami pentingnya asuransi dan paham bahwa mereka dapat membeli produk asuransi melalui jalur distribusi secara daring.