Banggar serahkan RAPBN dan RKP 2020 ke Pimpinan DPR

RAPBN dan RKP tahun 2020 akan diarahkan untuk mencapai sasaran makro ekonomi, pembangunan manusia dan masyarakat serta dimensi pemerataan.

Badan Anggaran (Banggar) DPR menyerahkan laporan hasil pembahasan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dalam sidang paripurna di DPR, Jakarta, Selasa (9/7). Alinea.id/Ardiansyah Fadli

Badan Anggaran (Banggar) DPR menyerahkan laporan hasil pembahasan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 kepada Pimpinan DPR dalam sidang paripurna. Laporan disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Jazilul Fawaid. 

"RKP tahun 2020 akan diarahkan untuk mencapai sasaran makro ekonomi, pembangunan manusia dan masyarakat serta dimensi pemerataan," kata Jazilul dalam paparannya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (09/7).

Jazilul menjelaskan, Banggar DPR RI telah menyepakati beberapa target pembangunan tahun 2020, di antaranya menurunkan angka pengangguran sebesar 4,8%-5,1%, angka kemiskinan 8,5%-9,0% dengan target Indeks Gini Rasio sebesar 0,375-0,380 dan menargetkan  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,51%.

Dalam RAPBN 2020 disepakati kerangka ekonomi makro sebagai berikut:
1.    Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%-5,5%
2.    Laju inflasi 2,0%-4,0% dengan target nilai tukar rupiah Rp14.000-Rp14.500 per dolar Amerika Serikat (AS)
3.    Tingkat Bunga Surat Berharga Negara (SBN) 3 bulan 5,0%-5,5%
4.    Harga minyak mentah Indonesia US$60-70 per barrel
5.    Lifting minyak bumi 695.000-840.000 barrel per hari, dan lifting gas bumi 1.191.000-1.300.000 barrel per hari.

Selain itu, Jazilul menjelaskan strategi kebijakan fiskal yang akan ditempuh pemerintah pada 2020 di antaranya memobilisasi pendapatan yang inovatif, menerapkan strategi belanja agar lebih efektif dan produktif serta mengembangkan pembiayaan yang efisien dan kreatif.