Para capres, butuh kerja keras wujudkan janji manis soal ekonomi RI di atas 6%

Pasangan capres dan cawapres menebar janji manis untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi ke angka 6% hingga 7%.

Ilustrasi kampanye pemilu. Foto Freepik.

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menebar janji manis untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi ke angka 6% hingga 7% jika kelak memenangi Pilpres 2024. Pertumbuhan ekonomi tinggi diharapkan bisa membawa Indonesia lepas dari jerat negara berpendapatan menengah atau middle income trap dan melompat menjadi negara maju. 

Dikutip dari dokumen visi-misi, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,5% hingga 6,5%. Lalu, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencantumkan 6% hingga 7%, serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjanjikan 7%. 

Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan dibutuhkan upaya keras guna mewujudkan mimpi angka pertumbuhan ekonomi tersebut. Pasalnya, beberapa indikator di sektor keuangan tidak cukup untuk menopang cita-cita ketiga calon.

"Janji ketiga pasangan membutuhkan effort untuk mewujudkannya. Harus ada ide-ide upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya, Kamis (21/12). 

Eko menghitung, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 6%, dibutuhkan dukungan pertumbuhan kredit perbankan di atas 20%. Saat ini, laju kredit perbankan hanya separuhnya atau sekitar 9%.