Menggunakan mata uang nasional memperkuat ketahanan ekonomi.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera, mendorong penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antaranggota BRICS atau kelompok negara berkembang. Strategi ini dinilai mampu memperkuat ketahanan ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing.
“BRICS dapat menjadi ruang kolaborasi yang strategis, tidak hanya dalam aspek perdagangan, tetapi juga dalam peningkatan investasi, transfer teknologi, serta kerja sama di bidang keuangan,” ujar Mardani, dikutip Jumat (6/6).
Ia menilai kelompok negara BRICS memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak penguatan kembali multilateralisme di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat.
Apalagi menurutnya BRICS harus memberikan dukungan terhadap agenda reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) agar lebih inklusif dan mencerminkan kepentingan negara-negara berkembang.
“Sebagai sebuah forum alternatif bagi negara-negara berkembang, BRICS memiliki potensi untuk menjadi pendorong penguatan kembali multilateralisme di tengah ketidakpastian global yang diakibatkan oleh maraknya kebijakan ekonomi sepihak,” jelasnya.