Harga beras dan tahu-tempe naik saat inflasi turun pada Oktober 2022

Inflasi pada Oktober 2022 mengalami penurunan menjadi 5,71% year on year (yoy).

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang inflasi Oktober 2022 di Jakarta, Selasa (1/11/2022). Alinea.id/Erlinda PW

Inflasi pada Oktober 2022 mengalami penurunan menjadi 5,71% year on year (yoy). Ini disebabkan beberapa harga komoditas pangan pada komponen harga bergejolak turun menjadi 7,19% (yoy).

Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah, yang mencapai 13,28% (yoy), menjadi kontributor inflasi. Misalnya, harga bensin sebesar 32,62% (yoy) dengan kontribusi pada inflasi 1,16% (yoy), lalu tarif angkutan udara 42,99% (yoy) dengan kontribusi 0,35% (yoy), bahan bakar rumah tangga 16,9% (yoy) dan berkontribusi 0,30% (yoy), serta tarif angkutan dalam kota 25,75% (yoy) dengan andil 0,11% (yoy).

"Tekanan inflasi bensin dan tarif angkutan dalam kota sebagai dampak lanjutan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setyanto, dalam telekonferensi pers, Selasa (1/11).

"Kalau kita lihat antara komponen energi dan bahan makanan, tekanan inflasi dari komponen energi masih meningkat secara tahunan, yaitu 16,88% (yoy), lebih tinggi dari September sebesar 16,48% (yoy)," imbuhnya.

Kemudian, harga bergejolak juga mengalami penurunan di beberapa komoditas pangan, seperti cabai merah deflasi 57,60% (yoy), telur ayam ras deflasi 26,41% (yoy), cabai rawit deflasi 48,5% (yoy), bawang merah deflasi 20,24%, dan daging ayam ras deflasi 1,84% (yoy).