Healing ala konseling online: Memutus stigma negatif layanan kejiwaan

Startup kesehatan mental menawarkan layanan konseling lebih murah, aman, dan solutif.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Sebagai penulis lepas (freelance writer) yang biasa bekerja dari berbagai tempat berbeda, Yuliana N merasa seakan terkungkung, ketika hanya bisa bekerja dari rumah saja. Kondisi work from home pada pertengahan tahun 2020 saat pandemi Covid menggila juga kerap membuatnya kewalahan (overwhelmed). Tidak hanya itu, seperti pekerja kreatif lainnya, pagebluk juga membuat penghasilannya berkurang cukup drastis.

“Ditambah dengan masalah-masalah lain, aku jadi stres,” kisahnya, saat berbincang dengan Alinea.id, Rabu (4/1).

Mulanya, Uli -demikian ia akrab disapa- hanya mencoba mengatasi masalahnya sendiri. Sebulan, dua bulan, Uli merasa lebih baik dan bisa menemukan kembali mood-nya untuk menulis lagi. Namun, cara itu nyatanya tak berlangsung lama.

Perempuan 26 tahun itu sadar, jika yang dilakukannya hanya menumpuk rasa kewalahan dan stresnya menjadi lebih besar saja. Hingga pada satu titik, Uli tak lagi bisa berbicara dengan dirinya sendiri.

“Aku tambah cemas banget dan berakhir enggak bisa nulis sama sekali, enggak bisa konsentrasi. Aku jadi gampang panikan, takut akan apa-apa yang bahkan belum terjadi. Enggak lagi PeDe (percaya diri) dengan hasil kerjaku,” jelasnya.