Jakarta rugi Rp6 triliun per tahun karena macet

Kemenhub membangun moda transportasi terintegrasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kendaraan terjebak kemacetan di ruas Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (10/4). Foto Antara/Aprillio Akbar

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, DKI Jakarta merugi hingga Rp6 triliun per tahunnya karena kemacetan sejak 2017-2020. Pemerintah pun membangun moda transportasi yang integrasi guna mengurai masalah tersebut.

"Dari data 2017 menunjukan yang terjadi di Jakarta ada kerugian Rp6 triliun rupiah per tahun akibat kemacetan," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam acara "Jakarta Marketing Week 2020" secara daring, Sabtu (19/9).

Strategi yang mulai diintensifikasi pemerintah dengan menyediakan moda raya terpadu (MRT) dan bus raya terpadu (BRT). "Kita berupaya melakukan pengentasan kemacetan dengan sistem transportasi massal MRT dan BRT," ujarnya.

Dengan penduduk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebesar 30 juta, menurutnya, keberadaan transportasi seperti MRT dan BRT mampu melayani mobilitas masyarakat sebanyak 88 juta per hari. Pun berdampak positif terhadap sektor ekonomi.

"Menyumbang 20% pergerakan ekonomi nasional. Ini perlu pembenahan agar transportasi benar-benar menjadi 'urat nadi' perekonomian, khususnya Jabodetabek," ucapnya.