"Semuanya oleh kita sendiri. Jadi, kalau ada kurang-kurang, ya, harus kita maklumi."
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kesalahan desain beton panjang (longspan) pada Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di Gatot Subroto-Kuningan tidak diperpanjang. Dalihnya, kekeliruan lazim terjadi dan ini proyek perdana.
"Jangan senang mencari-cari kesalahan karena kesalahan pasti ada, karena baru pertama kali. Dan [LRT] ini adalah produksi INKA, konstruksinya juga dikerjakan oleh kita sendiri. Semuanya oleh kita sendiri. Jadi, kalau ada kurang-kurang, ya, harus kita maklumi," tuturnya usai mencoba LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti, Kota Depok, Jawa Barat, pada Kamis (3/8).
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku pelaksana prasarana LRT Jabodebek melakukan kesalahan desain pada longspan Gatot Subroto-Kuningan. Pangkalnya, tidak melakukan pengetesan sudut kemiringan kereta dan tak berkomunikasi dengan penggarap sarana.
Akibatnya, LRT harus melaju pelan sekitar 20 km/jam saat melintas di atas longspan. Ini terhindari jika tikungannya lebih lebar karena bisa berbelok sembari mempertahankan kecepatan.
Pernyataan Tiko, sapaan Kartika, tersebut dibantah Jokowi. Ia mengklaim, tidak ada perencanaan desain yang salah.