Jurus Sri Mulyani tekan bunga utang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pemerintah belum dapat terbebas sepenuhnya dari utang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pemerintah belum dapat terbebas sepenuhnya dari utang. / Facebook Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pemerintah belum dapat terbebas sepenuhnya dari utang.

Kendati demikian, Menkeu menegaskan terus berupaya menekan utang dan bunga agar tak menjadi beban APBN 2020. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menanggapi kekhawatiran sejumlah fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap beban utang yang kian membengkak tiap tahunnya.

"Kita sama-sama tau bahwa utang masih diperlukan pemerintah sejalan masih tingginya kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan nasional," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).

Sri Mulyani bahkan mengakui bahwa beban bunga utang pemerintah saat ini kian mengalami kenaikan seiring semakin besarnya outstanding total utang dan masih tingginya volatilitas global yang memicu tren kenaikan required yields dan nilai tukar.

Untuk itu, meski tetap bakal berutang, Sri Mulyani menyatakan bahwa utang tersebut ditujukan untuk kegiatan produktif dan investasi dalam rangka pembangunan infrastruktur dan berbagai program prioritas lainnya.