Kemenkeu perkirakan defisit APBN 2020 hanya Rp939,6 triliun

Ada dua faktor yang memengaruhi rendahnya defisit anggaran di sepanjang tahun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu. Foto Antara/Sella Panduarsa Gareta

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu memperkirakan, defisit APBN pada 2021 akan lebih rendah dari proyeksi awal, yaitu dari Rp1.006,4 triliun menjadi Rp939,6 triliun.

"2021 ini, kami lihat nominal defisitnya sebenarnya turun, dibandingkan target APBN 2021 Rp 1.006,4 triliun, outlook-nya turun ke Rp 939,6 triliun," katanya dalam video conference, Rabu (18/8).

Ada dua faktor yang memengaruhi rendahnya defisit anggaran di sepanjang tahun. Pertama, dipengaruhi oleh defisit penerimaan dan belanja negara. Serta kedua, oleh faktor pembagi di bawah angka produk domestik bruto (PDB) tahun berjalan.

Namun demikian, meskipun outlook defisit anggaran pada 2021 ini mengalami penurunan secara nominal, tetapi defisit anggaran diperkirakan meningkat menjadi 5,8% dari target sebelumnya yang 5,7%.

Hal ini disebabkan oleh PDB 2021 yang juga diperkirakan mengalami penurunan dari sebesar 4,5%-5,3% menjadi 3,7%-4,5% akibat varian delta. Sehingga, faktor pembagi terhadap PDB juga semakin rendah dan menyebabkan persentase defisit melebar.