Bisnis

Menangkap peluang dari kebijakan tarif Trump

Kebijakan tarif Trump momentum untuk menata ulang strategi dagang nasional demi masa depan yang berdaulat dan berdaya saing tinggi.

Rabu, 09 April 2025 17:28

Saat banyak negara berlomba-lomba memperketat proteksi perdagangan, Indonesia justru mengambil langkah strategis yang berbeda. Melalui pendekatan diplomasi ekonomi yang dinilai cerdas dan terukur, pemerintah berupaya menjaga stabilitas perdagangan nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di tengah ketegangan dagang global.

Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Anggia Erma Rini, menyampaikan bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus sejumlah hambatan impor merupakan bagian dari strategi besar yang tidak hanya mencerminkan keterbukaan, tetapi juga keberanian Indonesia dalam merespons tekanan global, khususnya kebijakan tarif agresif Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump.

“Ini bukan semata membuka keran impor tanpa kendali. Ini adalah strategi negosiasi yang cerdas. Indonesia ingin menegaskan kita bukan sekadar pasar, tapi mitra dagang yang penting dan bernilai,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (9/4).

Anggia menilai kebijakan penghapusan kuota impor sebagai langkah untuk memperkuat akses bahan baku industri dalam negeri sekaligus menunjukkan Indonesia terbuka untuk kerja sama yang saling menguntungkan. Dengan pendekatan ini, Indonesia menegaskan posisinya sebagai pemain global yang rasional, stabil, dan siap berkolaborasi.

Alih-alih membalas kebijakan tarif tinggi dari AS dengan kebijakan serupa seperti yang dilakukan banyak negara lain, Indonesia memilih jalur diplomasi dan negosiasi. “Balas-membalas tarif hanya akan memicu reaksi berantai yang bisa merugikan banyak pihak, termasuk industri nasional dan tenaga kerja kita,” jelasnya.

Immanuel Christian Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait