Mengejar ekspektasi mi instan sehat 

Mi instan berlabel sehat semakin marak seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat bergaya hidup sehat.

Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz.

Harum nikmat sajian mi instan rebus atau goreng di warung kopi, tak lagi menggoda Dini (26). Meskipun aroma sedap itu melintasi indera penciumannya kala nongkrong bersama kawan-kawannya. Sudah empat tahun ini, karyawan swasta itu mengurangi konsumsi mi instan. 

Sesekali, ia mencicip beberapa merek mi instan lokal kala keinginannya tak terbendung. Itupun setelah sekian bulan lamanya. 

Dini sudah berbaiat pada diri sendiri: menjaga kesehatan dengan meminimalisasi asupan bahan-bahan kimia dari pengawet, pewarna hingga penambah rasa. Ini tak hanya berlaku pada mi instan, tapi juga makanan pokoknya sehari-hari. 

"Emang mengurangi yang banyak micin-micinnya ya. Kalau masak juga gitu," ujar Dini saat berbincang dengan Alinea.id, Selasa (22/6). 

Perempuan yang berdomisili di Bandung itu, sudah lebih dari setahun ini mengalihkan konsumsi mi instan dengan cara yang lebih sehat. Misalnya, mengonsumsi mi olahan hingga memilih merek mi instan sehat atau mi organik rasa sayur-mayur yang kini semakin banyak beredar di pasaran.