Permintaan ruang kantor capai 240.000 sqm

Pertumbuhan ekonomi diyakini berdampak positif terhadap industri properti.

Pertumbuhan ekonomi diyakini berdampak positif terhadap industri properti /Pexels.com

Pasar properti mulai menggeliat seiring meningkatnya permintaan perkantoran. Jones Lang LaSalle mencatat tingkat permintaan ruang perkantoran sepanjang 2017 naik menjadi sekitar 240.000 sqm untuk kawasan central business district (CBD) dan sekitar 115.000 sqm untuk non-CBD.

Head of Advisory Jones Lang LaSalle Vivin Harsanto mengatakan kenaikan pasar properti dipicu oleh angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas 5%. Vivin optimistis pasar properti akan tumbuh didukung oleh meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang.

“Apalagi jika didukung pula dengan pembangunan infrastruktur,” kata Vivin, Jakarta, Kamis (8/2).


Adanya perbaikan peringkat kemudahan berbisnis seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pengembang bisnis properti. Mereka harus semakin cermat dalam melihat peluang dan membaca permintaan pasar, namun juga tetap waspada menjelang memasuki tahun politik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia pada 2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp51,89 juta atau US$3.876,8.