Program RnD belum menjadi suatu yang menarik bagi perusahaan

Padahal RnD sangat berguna untuk pengembangan suatu produk dan juga mendorong penemuan inovasi baru.

Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek BRIN) Bambang Brodjonegoro. Foto BNPB

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, perusahaan di Indonesia belum terbiasa dengan pola pengembangan inovasi teknologi melalui program research and development (RnD).

Program RnD belum menjadi suatu yang menarik bagi perusahaan, padahal hal tersebut sangat berguna untuk pengembangan suatu produk dan juga mendorong penemuan inovasi baru.

"Kenapa di Indonesia belum bisa menjadi pola, karena terus terang sebelum ada PMK No.153 terkait tax deduction, tidak ada tax insentif bagi perusahaan masuk RnD di Indonesia. Yang ada cuma insentif 100% sesuai dengan biaya yang dikeluarkan," katanya dalam video conference, Selasa (12/1).

Ketentuan insentif baru diatur kemudian, yaitu melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.153/PMK.010/2020 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tertentu di Indonesia. 

Pada saat inilah, perusahaan baru mulai tertarik untuk terlibat dalam program RnD. Baik yang dijalankan oleh perusahaan sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga riset lainnya.