Kebijakan ekonomi tidak boleh lepas dari orientasi kerakyatan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyoroti penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 9% di awal perdagangan pada Selasa (8/4). Menurutnya, gejolak di pasar saham bukan semata fluktuasi teknis, tapi refleksi dari keresahan pasar terhadap kondisi ekonomi global dan domestik.
“Kestabilan ekonomi bukan sekadar data di layar bursa, tapi soal kepastian hidup bagi rakyat kecil. Setiap kebijakan ekonomi yang diambil harus mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (9/4).
Dalam pandangannya, kebijakan ekonomi tidak boleh lepas dari orientasi kerakyatan. Langkah mitigasi yang disiapkan pemerintah harus mampu melindungi rakyat dari potensi tekanan inflasi, menurunnya daya beli, serta lonjakan harga kebutuhan pokok yang mungkin terjadi akibat pelemahan rupiah.
Melalui fungsi pengawasan dan legislasi, Puan memastikan DPR akan terus bergotong-royong dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat. Ia menegaskan kerja sama antar-lembaga menjadi kunci untuk menghadapi tekanan ekonomi eksternal secara kompak dan terkoordinasi.
“DPR siap bekerja sama, baik dalam mendukung kebijakan fiskal maupun dalam mengawasi langkah-langkah yang diambil, agar kebijakan tersebut tidak hanya stabil secara makro tetapi juga menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung,” ujarnya.