Saran DPR agar PLN tidak "boncos" karena listrik oversupply

Oversupply menjadi salah satu faktor yang menyebabkan PT PLN (Persero) merugi.

SPKLU PLN pertama di Sulawesi Tengah. Dokumentasi PLN

Produksi listrik oleh PT PLN (Persero) masih tidak terserap seutuhnya sampai sekarang lantaran jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan nasional (oversupply). Perusahaan setrum negara pun merugi.

Di Pulau Jawa, misalnya. PLN memprediksi akan ada tambahan pasokan listrik 6.000 MW pada akhir 2022. Namun, permintaannya hanya sekitar 800 MW. 

Menyiasati masalah ini, Komisi VI DPR mendorong pemerintah memprioritaskan pengembangan kendaraan listrik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan mendorong PLN membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di setiap provinsi.

Menurut Anggota Komisi VI DPR, Rafli, PLN dapat membangun SPKLU tanpa perlu menunggu ada konsumen yang menggunakan kendaraan listrik terlebih dahulu. Pangkalnya, banyak masyarakat yang menunggu ketersediaan infrastruktur.

"Setelah ada infrastruktur, orang akan melihat sehingga tertarik untuk mengadopsi mobil listrik," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/3).