Sarinah rugi Rp1,5 miliar imbas aksi 22 Mei

Sarinah ditutup selama tiga hari yaitu dari tanggal 22 hingga 25 Mei.

Suasana pusat perbelanjaan Sarinah saat berlangsungnya Aksi 22 Mei di Jakarta, Rabu (22/5). / Antara Foto

Unjuk rasa terhadap hasil pemilihan presiden di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 22 Mei memaksa pusat perbelanjaan di sekitar lokasi demo ditutup. Salah satunya Sarinah, yang posisinya berada tepat di seberang Bawaslu.

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengungkapkan, Sarinah ditutup selama tiga hari, yaitu dari 22 hingga 25 Mei. Akibat penutupan itu perusahaan merugi hingga Rp1,5 miliar.

“Kalau dari penjualan, ada peluang pendapatan yang hilang rata-rata Rp500 juta per hari,” kata Sugiarta di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).

Meski demikian, Sugiarya mengatakan, kerusakan yang dialami gedung usaha ritel tersebut tidak terlalu signifikan. Saat ini kerusakan itu dalam proses perbaikan.

"Nilai kerusakannya masih dihitung, tapi kecil, cuma di halaman sama pagar. Jadi tidak banyak yang kita perbaiki dan kebetulan kita pakai asuransi," kata Sugiarya.