Sri Mulyani: LMAN harus optimalkan pengelolaan aset negara

Dana dari pemanfaatan aset disebut akan membantu APBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto REUTERS/Wolfgang Rattay.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) harus mampu mengoptimalkan berbagai aset negara agar produktif dan memiliki nilai tambah. Pasalnya, dana dari pemanfaatan aset tersebut akan sangat berguna untuk membantu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menghadapi tekanan akibat pandemi Covid-19.

“Oleh karena itu menurut saya perlu untuk selalu dipikirkan terkait pemanfaatan aset negara, sehingga aset sesudah diperoleh melalui uang negara, dia tetap produktif bekerja keras untuk mengembalikan lagi uang yang telah diterima,” katanya dalam video conference, Selasa (24/11).

Tekanan terhadap APBN dapat dilihat dari realisasi defisit yang hingga Oktober 2020 telah mencapai Rp764,9 triliun atau 4,67% dari target dalam Perpres 72/2020 Rp1.039 triliun atau 6,34% dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit 4,67% terdorong oleh realisasi penerimaan negara yang hanya sebesar Rp1.276,9 triliun dan lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp2.041,8 triliun.

Dia menjelaskan, pengoptimalan fungsi aset negara oleh LMAN akan berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang otomatis mendukung APBN sebagai instrumen counter cyclical terhadap krisis akibat pandemi.